Pemasaran Online Terbukti Ampuh Naikkan Omset Toko Pertanian

oleh -
pertanian
Toko kebutuhan pertanian milik Salamah (dok. Sekar Sari)

BENGKULU, (KH),– Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia berdampak pada sebagian besar sektor usaha masyarat. Pelaku usaha pada berbagai tingkatan termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) turut terkena dampak.

Bagi dunia usaha, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat guna menekan laju penularan virus COVID-19 yang terus diperpanjang menyebabkan penurunan omset. Pasalnaya, banyak warga enggan keluar rumah dalam situasi kondisi seperti sekarang ini.

Berada dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan berakhir, para pelaku UMKM mengupayakan berbagai cara dalam rangka mempertahankan omset agar stabil.

Salah salah satu contoh usaha toko tani yang terletak di Desa Wonosobo, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu ini, menjadi salah satu pelaku UMKM yang sempat mengalami penurunan omset akibat pandemi.

“Semenjak awal pandemi penjualan berbagai kebutuhan bidang pertanian di toko saya sempat kurang stabil. Cenderung turun meski tidak signifikan. Dengan adanya pemberbatasan yang diterapkan pemerintah, orang-orang enggan belanja ke toko,” Ujar Salamah pemilik toko, beberapa waktu lalu.

Lebih detail disampaikan, penurunan hasil penjualan, tak hanya sebatas akibat pembatasan yang membuat orang jarang keluar rumah. Masyarakat juga enggan berbelanja kebutuhan usaha pertanian dengan pertimbangan prospek penjualan hasil produksi pertanian.

“Diantaranya ada yang takut hasil panen susah laku,” kata Salamah.

Melihat tidak stabilnya penjualan, putra Salamah, Erin Suryanto ikut terjun berniat mengupayakan promosi produk yang disediakan di toko. Karena hampir tiap generasi telah melek gadget, promosi secara online menjadi pilihan logis yang ditempuh Erin.

“Saya mencoba posting produk ke akun media sosial facebook. Informasi mengenai produk yang disediakan di toko mendapat respon yang baik,” kata Erin.

Pertemanan di medsos dengan orang-orang yang jarak tinggalnya masih terjangkau sangat berdampak. Mereka yang tahu toko menyediakan produk yang dibutuhkan lantas melakukan pemesanan.

“Pembelian yang bermula dari postingan di medsos secara perlahan naik. Otomatis omset penjualan lumayan stabil,” ungkap Erin.

Erin menyebut, ada faktor lain yang kemudian turut mendongkrak jumlah penjualan. Seiring naiknya harga kelapa sawit, animo masyarakat membeli aneka kebutuhan pertanian dan perkebunan, diantaranya pupuk juga turut naik.

Penulis : Sekar Sari dan Ignatius Soni Kurniawan (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar