Paket Gowes: Inovasi Desa Wisata Jelok di Tengah Lesunya Usaha Jasa Wisata Akibat PSTKM

oleh -
oleh
Paket wisata Gowes Half Day Trip Desa Wisata Jelok. (dok. Desa Wisata Jelok)
iklan dprd

PATUK, (KH),– Angka statistik pasien Covid 19 di Gunungkidul akhir-akhir ini mengalami kenaikan yang cukup tajam. Untuk mencegah penyebaran Pandemi, terpaksa Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menerapkan peraturan PSTKM (Pembatasan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat). Peraturan ini berimbas besar kepada iklim usaha dunia pariwisata Gunungkidul. Karena peraturan yang mengharuskan wisatawan yang akan masuk ke Gunungkidul harus membawa surat hasil Rapid test Anti gen, praktis kunjungan  wisatawan menurun dengan tajam.

Dinas Pariwisata kabupaten Gunungkidul mencatat, setidaknya ada penurunan kunjungan wisatawan hingga 80% pada masa PSKTM. Jumlah prosentase tersebut terpaut jauh dibanding dengan sebelum pemberlakuan PSTKM.

Sepinya pengunjung tempat wisata ini berimbas juga dengan perputaran ekonomi yang terkait usaha sektor wisata. Akibat sepinya pengunjung membuat para pelaku pariwisata di wilayah Kabupaten Gunungkidul prihatin. Sepinya kunjungan wisatawan berarti sepinya juga pendapatan mereka.

Hal tersebut diungkapkan oleh ketua kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jelok, Sukriyanto.

iklan golkar idul fitri 2024

“Selama masa PSKTM sejak tanggal 11 Januari 2020 yang lalu jumlah pengunjung ke desa wisata Jelok di Kalurahan Beji, Kapanewonan Patuk mengalami penurunan yang tajam. Kami mencatat ada penurunan 60 persen pengunjung,” ujar Sukri kepada Media, Senin (18/1/2021).

“Walaupun jumlah wisatawan tidak seberapa, kami tetap berusaha eksis untuk beroperasi,” lanjutnya.

Di tengah kelesuan iklim wisata tersebut, desa wisata yang memiliki andalan kuliner, Out Bond, dan Home Stay ini berusaha tetap membuka layanan untuk wisatawan.

“Kami tidak melakukan pengurangan jumlah pengelola, walaupun jumlah pengunjung yang datang, tidak bisa menutup biaya operasional. Ya gimana lagi, terpaksa kami harus tombok terus,” keluh lelaki yang juga menjabat Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Gunungkidul ini.

Untuk mengantisipasi hal itu, maka Pengurus Desa wisata Jelok meluncurkan sebuah paket wisata baru, yaitu Wisata Gowes Half Day Trip.

“Karena hanya wisatawan lokal saja yang diperkenankan untuk masuk ke objek wisata di wilayah kabupaten Gunungkidul maka kami berupaya untuk membidik pasar wisatawan lokal sendiri. Salah satunya adalah membuat program Gowes ke alam,” lanjut Sukri.

Paket gowes half day trip ini mereka tawarkan kepada wisatawan lokal dengan tarif tertentu. Wisatawan nanti akan diajak berkeliling menggunakan sepeda melalui rute Playen- Puncak cempluk- Hutan Ngleri-Jelok. Wisatawan akan mendapat fasilitas Snack, makan, asuransi dan guide.

“Wisatawan bawa sepeda sendiri, tetapi jika terpaksanya akan menggunakan sepeda dari kami, maka tarifnya akan sedikit lebih mahal,” ujar Sukri.

Paket Gowes Half Day Trip ini, meskipun belum lama diperkenalkan ke masyarakat namun cukup mendapat Respon positif dari wisatawan lokal.

“Dengan Inovasi paket Wisata ini, paling tidak bisa sedikit menaikan pendapatan dan menjadi kegiatan bagi kami, para pengelola desa wisata Jelok,” pungkas Sukri. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar