Desa Wisata Ngestirejo Bikin Lilin Aromaterapi Berbahan Minyak Jelantah

oleh -871 Dilihat
oleh
Lilin
Agung Nugroho, inisiator pembuatan lilin arimaterapi berbahan baku minyak jelantah. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, ( KH),– Desa Wisata Ngestirejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul berhasil membuat lilin aromaterapi. Menariknya, pembuatannya dilandasi sebagai aksi konservasi lingkungan.

Ketua Desa Wisata Ngestirejo, Agung Nugroho (42) mengatakan, pembuatan lilin telah dimulai sejak 1 tahun yang lalu.

“Semangatnya juga sebagai aksi peduli lingkungan, sebab banyak masyatakat yang menggeluti usaha kuliner menghasilkan minyak jelantah atau bekas penggorengan. Kalau dibuang sembarangan akan mencemari lingkungan,” terang Agung ditemui di Wonosari belum lama ini.

Dia menyebut, usaha yang ia motori itu merupakan aksi konservasi produktif. Selain modal minim yakni sekedar butuh bahan baku minyak bekas penggorengan, usaha tersebut juga dapat mengurangi risiko pencemaran lingkungan. Serta tentu saja mendatangkan pendapatan.

Agung bersama pengelola Desa Wisata Ngestirejo menjual lilin aromaterapi melalui paket wisata. Tiap satu pack paket wisata yang masuk otomatis akan mendapatkan lilin aromaterapi.

“Layanan kami ada explore wisata Pantai Krakal, kuliner yang dibalut adat tradisi kenduri, dan wisata edukasi,” jelas lelaki yang menjadi pamong kalurahan ini.

Selain merintis di desa wisata yang ia kelola, ia juga mengenalkannya ke desa wisata yang ada di Gunungkidul.

“Kebetulan saya juga ketua paguyuban desa wisata di Gunungkidul. Setidaknya saat ini di desa wisata kami minyak jelantah tak lagi dibuang tapi dikumpulkan lalu dibuat lilin,” imbuhnya.

Agung menambahkan, lilin yang dinamai Taman Agung ini dibanderol seharga Rp15 ribuan.

Cara pembuatannya, sambung dia, cukup mudah. Pertama, minyak jelantah dipilah antara yang pekat dan yang masih agak bening. Yang warnanya pekat disaring terlebih dahulu. Proses selanjutnya minyak jelantah dipakai untuk menggoreng serai dengan tujuan menghilangkan bau amis.

Selepas itu, minyak jelantah dicampur dengan bahan pembuat lilin. Bersamaan dikasih pewarna dan topping agar nampak makin menarik. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar