PANGGANG, (KH) – Ladang milik sedikitnya 8 Kepala Keluarga (KK) yang berada di seberang jalan Saptosari-Panggang atau tepatnya di Padukuhan Jurug, Desa Giriwungu, Panggang terendam air.
Penggarap ladang terancam tak mendapatkan hasil lantaran tanaman padi yang ditanam dipastikan mati jika air tidak segera surut, luasnya genangan air hingga areal ladang terlihat seperti danau.
Hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir mengguyur wilayah itu telah menenggelamkan tanaman padi, menyisakan sebagian kecil saja yang berada di pinggir ladang. Ngadiyem salah satu penggarap ketika ditemui mengungkapkan, lokasi ladangnya memang berada pada posisi terendah diantara sekelilingnya.
Ia dan pemilik ladang lainnya menanggung rugi hingga jutaan rupiah jika dihitung sejak awal penggarapan, dimulai pemupukan, pembelian bibit, penanaman serta tenaga perawatan selama ini.
Ngadiyem nampak menggerutu dan kecewa karena kejadian tersebut hampir terjadi tiap tahun.”Seperti judi atau untung-untungan saja kalau menanam padi di situ, panen atau tidak sulit diprediksi,” kata Ngadiyem, Rabu, (24/12).
Ia berniat tidak akan menanam padi lagi meski air nanti surut, karena takut sebelum tanaman dapat dipanen datang musim kemarau. Ia menyayangkan peristiwa tergenangnya ladang itu namun dirinya beserta warga lain hanya pasrah tak dapat berbuat banyak.
Padi yang telah berumur 3 bulan itu sejak tenggelam hingga kini dibiarkan saja. “Sebenarnya sayang meski hasil yang didapat tidak begitu banyak,” keluhnya. (Kandar)