PATUK, (KH)— Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Internasional yang jatuh pada tanggal (7/4) dan Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal (22/4), Desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk akan mengadakan kegiatan konservasi kekayaan alam, Minggu, (9/4/2017).
Kegiatan bertajum “Ngrumat Bumi” tersebut akan dilangsungkan di Padukuhan Gembyong di desa setempat. Sekertaris Karangtaruna Desa Ngoro-oro, Apriyanto, mengatakan, hal tersebut sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian Karangtaruna PERSADA terhadap lingkungan.
“Jumlah pohon yg akan di tanam kurang lebih 40 bibit. Jenis pohon diantaranya Nogosari Pupus Putih, Nogosari pupus Abang , Jambu Dersoko, Kenari dan Timoho,” terang Apriyanto, Sabtu, (8/4/2017).
Menurutnya, jenis pohon tersebut merupakan tanaman asli yang dimiliki Yogyakarta, diketahui ada sejak zaman Mataram. Keberadaannya saat ini tergeser dan terlupakan akibat perkembangan peradaban manusia.
Sambung Apriyanto, keseluruhan pohon merupakan bantuan dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan DIY. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama dan dukungan banyak pihak. Pemdes Desa Ngoro-oro mendapat dukungan dari berbagai organisasi atau lembaga, diantaranya, Sibat (PMI) Desa Ngoro-oro, Mon JJ ( RAPI ), Risma desa, kkorp alumni kapal Pemuda Nusantara dan lainnya.
“Ada pula dukungan dari Rumah Guide Indonesia (RGI), Indonesia Ecotourism community (IEC), Ikatan tutup Apriyanto. (Kandar)