Girisubo, (KH) — Labuhan menurut para nelayan adalah ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil laut selama satu tahun yang lalu, serta harapan agar tahun ke depan mendapat hasil laut yang melimpah dan diberi keselamatan. Acara labuhan juga dihibur dengan campursari, tayub, dan wayang kulit.
Labuhan di Pantai Sadeng yang diiukuti oleh penduduk sekitar, melarung berbagai macam sesaji dengan menggunakan sekitar 10 perahu dan beberapa perahu nelayan kecil. KPH wironegoro selaku wakil dari Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap masyarakat nelayan mampu mengelola hasil laut dengan professional dan acara Labuhan di Pantai Sadeng bisa menjadi daya tarik wisatawan.
“Saya berharap acara labuhan di Pantai Sadeng ini bisa dikemas dan bisa mendatangkan wisatawan”, ungkap suami Gusti Pembayun ini. Dengan banyaknya masyarakat yang hadir, Gusti Wiro berharap panitia bisa lebih menyiapkan perahu yang ada, karena banyaknya masyarakat yang ingin ikut melarung ke tengah laut tapi perahu yang tersedia sudah penuh, padahal masih banyak perahu besar yang bersandar di dermaga.
Dalam pelaksanaan labuhan segenap anggota Kepolisian, Polairud dan Tim SAR diturunkan demi kelancaran dan keamanan di tengah laut saat melarung sesaji. Tidak ketinggalan masyarakat berebut sesaji yang dibuang ke tengah laut dengan menceburkan diri ke laut.(Rado/Tty)
