TANJUNGSARI, kabarhandayani,– Prosesi labuhan atau sering disebut larungan sebagai wujud ungkapan rasa syukur pada Tuhan dilaksanakan para nelayan di Pantai Baron, Kamis (2/10/2014). Prosesi adat budaya ini sering juga disebut sedekah laut oleh warga sekitar.
Berbagai hasil bumi dalam beberapa gunungan dilabuh ke tengah laut menggunakan perahu. Kepala kambing dan ayam kampung juga turut menjadi bagian prosesi larungan yang menjadi tontonan menarik bagi wisatawan dan warga sekitar ini.
Sebelum berbagai sesaji dan persembahan sedekah laut ini dilarung, terlebih dahulu dilakukan kenduri di Pendapa Pantai Baron. Setelah didoakan, seperangkat persembahan ini diarak menuju area pasir pantai dengan iring-iringan bregada prajurit bertombak, sekelompok kesenian reyog, tim SAR, nelayan, dan beberapa Pejabat Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Turut hadir dalam acara ini adalah Bupati Gunungkidul Badingah beserta jajaran Muspika Tanjungsari. Para pejabat ini turut serta dalam proses kenduri dan iring-iringan menghantarkan gunungan menuju pantai untuk dilarung.
Sesampai di bibir pantai, beberapa perahu telah siap menghantarkan gunungan menuju tengah laut. Tak hanya nelayan, beberapa warga dan anak-anak turut ambil bagian menaiki perahu untuk meramaikan prosesi.
Menurut Suratman, salah satu nelayan di Pantai Baron, larungan kali ini diadakan atas niat dan prakarsa para nelayan. Dalam 1 tahun di Pantai Baron, acara semacam ini dilaksanakan lebih dari satu kali.
“Kali ini atas prakarsa para nelayan, kalau sedekah laut yang biasa dilakukan pada 1 Sura (Muharam). Itu atas prakarsa para pedagang,” jelas Suratman.
Sebagai bagian dari acara sedekah laut beberapa pentas seni budaya akan digelar. Malam ini pagelaran wayang kulit akan menghibur warga dan wisatawan. Sedangkan esok hari pagelaran seni jathilan juga akan ditampilkan sebagai akhir dari rangkaian kegiatan sedekah laut. (Maryanto/Jjw).
Berbagai hasil bumi dalam beberapa gunungan dilabuh ke tengah laut menggunakan perahu. Kepala kambing dan ayam kampung juga turut menjadi bagian prosesi larungan yang menjadi tontonan menarik bagi wisatawan dan warga sekitar ini.
Sebelum berbagai sesaji dan persembahan sedekah laut ini dilarung, terlebih dahulu dilakukan kenduri di Pendapa Pantai Baron. Setelah didoakan, seperangkat persembahan ini diarak menuju area pasir pantai dengan iring-iringan bregada prajurit bertombak, sekelompok kesenian reyog, tim SAR, nelayan, dan beberapa Pejabat Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Turut hadir dalam acara ini adalah Bupati Gunungkidul Badingah beserta jajaran Muspika Tanjungsari. Para pejabat ini turut serta dalam proses kenduri dan iring-iringan menghantarkan gunungan menuju pantai untuk dilarung.
Sesampai di bibir pantai, beberapa perahu telah siap menghantarkan gunungan menuju tengah laut. Tak hanya nelayan, beberapa warga dan anak-anak turut ambil bagian menaiki perahu untuk meramaikan prosesi.
Menurut Suratman, salah satu nelayan di Pantai Baron, larungan kali ini diadakan atas niat dan prakarsa para nelayan. Dalam 1 tahun di Pantai Baron, acara semacam ini dilaksanakan lebih dari satu kali.
“Kali ini atas prakarsa para nelayan, kalau sedekah laut yang biasa dilakukan pada 1 Sura (Muharam). Itu atas prakarsa para pedagang,” jelas Suratman.
Sebagai bagian dari acara sedekah laut beberapa pentas seni budaya akan digelar. Malam ini pagelaran wayang kulit akan menghibur warga dan wisatawan. Sedangkan esok hari pagelaran seni jathilan juga akan ditampilkan sebagai akhir dari rangkaian kegiatan sedekah laut. (Maryanto/Jjw).