Menengok Rumah Jamu: Tempat Pengembangan Tanaman Herbal Di Paliyan

oleh -12919 Dilihat
oleh
Aisyah, pendiri Rumah Jamu di Desa Pampang, Kecamatan Paliyan. KH/ Kandar.
Aisyah, pendiri Rumah Jamu di Desa Pampang, Kecamatan Paliyan. KH/ Kandar.

PALIYAN, (KH),– Di Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di Desa Pampang terdapat Rumah Jamu. Rumah Jamu sebagai tempat pembuatan jamu sekaligus pengembangan berbagai tanaman herbal ini dirintis Aisyah (43), salah satu warga yang sebelumnya bekeja di Timur Tengah.

Istri dari Waluyo ini berkisah, kemampuannya membuat berbagai jamu dan ramuan herbal didapat saat bekerja di sebuah Yayasan di negara Timur Tengah. Disela bekerja, dirinya diberi kesempatan selama tiga hari dalam setiap bulan untuk menambah pengetahuan mempelajari cara membuat obat-obatan herbal.

Singkatnya, setelah pulang, dirinya merintis dan menjadikan kediamannya sebagai ‘Rumah Jamu’. Selain tempat untuk membuat beraneka ragam jamu-jamuan, di sekitar rumah juga dipakai untuk mengembangbiakkan berbagai jenis tanam yang dapat dijadikan sebagai bahan jamu.

“Selain dijual ke luar daerah. Aneka jamu herbal juga saya kenalkan ke tetangga sekitar sebagai alternatif pengobatan non kimia dan penambah suplemen tubuh yang alami,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Ibu dua anak ini pelan-pelan mengenalkan bahwa banyak tumbuhan yang dapat dijadikan jamu atau obat berbagai penyakit. Dirinya juga mengajak masyarakat untuk membiasakan diri menjalankan pola hidup sehat.

“Apabila ada tetangga yang sakit, saya tawarkan jamu atau ramuan yang sesuai. Lama-lama mereka menerima kehadiran jamu-jamu yang saya bikin,” sambung Aisyah.

Bagi tetangga, dirinya tak meminta agar jamu-jamunya dibayar. Dirinya lebih banyak menjual berbagai produk jamunya dalam bentuk serbuk ke luar daerah seperti ke kota Semarang, Surabaya dan Ambon.

Secara sukarela, setiap hari Selasa dan Sabtu Aisyah juga menyediakan jamu gratis kepada warga. Jamu dalam wadah ia taruh di halaman rumah. Bagi yang melintas sepulang dari ladang atau dari aktivitas lain dipersilahkan meminum jamu tanpa harus membayar.

Kini puluhan jenis tanaman lokal maupun yang berasal dari luar negeri dikembangbiakkan di halaman rumahnya. Beberapa tanaman lokal diantaranya; Bayam Duri, Tembuyung, Daun Kelor, Cocor Bebek dan lain-lain. Kemudian yang berasal dari luar yakni jenis tanaman Ten, Ocra, Buah Delima, dan Mukrobi (jenis tanaman mint yang berbeda aroma).

Keberadaan Rumah Jamu disambut baik oleh Pemerintah Desa Pampang. Kades Pampang, Iswandi mengaku berusaha mengenalkan potensi lokal tersebut secara luas.

“Setiap ada tamu yang datang ke Pampang kami tawari paket welcome drink dengan jamu beras kencur dan kunyit asem, atau yang lain,” terang Iswandi.

Pihaknya juga menyampaikan kepada tamu yang datang jika ada yang tertarik dapat sekaligus mempelajari lansgung cara budidaya tanaman jamu dan pembuatan jamu di Rumah Jamu.

Selain menawarkan kepada para tamu, dalam forum atau pertemuan dengan berbagai instansi dirinya sengaja menyediakan suguhan jamu. “Ini salah satu cara untuk mengangkat potensi lokal. Kedepan ada potensi untuk digabung sebagai salah satu layanan penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan yang akhir-akhir ini gencar dirintis,” tukas Iswandi. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar