GUNUNGKIDUL, (KH),– Penolakan pembangunan resort di Pantai Seruni, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul oleh Koalisi Masyarakat Peduli Pegunungan Sewu ( KMPPS) terus digulirkan. KMPPS mengirimkan surat terbuka kepada Bupati dan mendesak proyek ditutup secara permanen.
Perwakilan Koalisi Masyarakat Peduli Pegunungan Sewu ( KMPPS) Triyo Handoko mengatakan, isi surat terbuka salah satunya mendorong penutupan proyek yang dinilai mengancam kerusakan Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gunungsewu paling lambat tanggal 10 Agustus 2017.
“Kita juga lampirkan bukti bukti kongrit bahwa kerusakan di kawasan bentang alam di Pantai Seruni sudah dilakukan. Kita lampirkan foto pengerukan pada pengerjaan proyek agar menjadi pertimbangan pemkab,” kata Triyo Handoko kepada media, Rabu 3 Juli 2017.
Triyo juga mengatakan, bentang kars yang berada di Kecamatan Tepus masuk dalam kawasan lindung geologi. Keputusan tersebut sudah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Nomor 3045 K/40/MEM/2014.
“Jika diteruskan pengerukan kawasan batu karst dapat mengancam goa yang di bawahnya menjadi cadangan air tanah. Kawasan karst juga dapat berfungsi mengatur tata air,” ungkapnya.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gunungkidul, Drajat Ruswandono mengatakan, pihaknya mengaku telah mengirimkan surat rekomendasi penghentian proyek yang langsung ditujukan kepada pengembang. Surat tersebut dilayangkan atas hasil rapat bersama dinas terkait.
“Dimanapun tempatnya jika perizinan belum lengkap dan proyek tetap dilaksnaakan itu tidak benar. Kita sudah kirimkan surat penutupan proyek tersebut,” katanya.
Dikonfirmasi melalui telefon, pengembang proyak Pantai Seruni, PT Gunung Samudra Tirtomas (GST) yang tersambung dengan Front Ofice, Tyas mengatakan, pihaknya mengaku belum menerima surat perihal permintaan penghentian proyek.
Pihaknya mengaku mempunyai wacana melakukan investasi di kawasan Pantai Seruni. Pun demikian, pihaknya membantah jika telah melakukan pembangunan di kawasan tersebut. “Belum ada surat masuk dan belum ada pembangunan disana,” ungkapnya singkat. (Wibowo)