Surameja yang pada akhirnya diriwayatkan terbunuh, terpotong lehernya terjadi pada hari pasaran Pahing, sehingga hingga saat ini hari pasaran tersebut dihindari oleh sebagian besar warga Karangmojo apabila akan melaksanakan hajatan apapun.
Menurut penuturan Sukiman, apabila dikaitkan dengan Bupati pertama Gunungkidul, Mas Tumenggung Pontjodirjo, ia menganggap jika Tumenggung Pontjodirjo bukanlah anak R Surameja seperti yang disebut pada tulisan-tulisan sejarah Gunungkidul pada umumnya. Sebab, setting waktu cerita tentang tokoh R. Surameja terlalu lampau apabila disebut sebagai ayah dari Pontjodirjo. Sesuai cerita tutur yang pernah diterima Sukiman, disebutkan bahwa Pontjodirjo merupakan anak Ronggo Pontjo Jiwo asal dari Ngawen. Pontjodirjo memiliki 4 saudara yakni: Ny Minto Wijoyo, Pontjo Sadewo, Tambak Ganggeng, dan Pontjo Benawi.
Lantas, generasi berikutnya sebagai penerus yang menduduki pemerintahan Kademangan Jaranmati merupakan anak turun adik Ki Surameja, yakni Demang Poncowaseso. Berdasar keterangan Waluyo, tokoh seni budaya warga Jaranmati, Ki Poncowaseso memili 10 anak, di antaranya Ki Josetiko, Ki Demang Kertowedono, Nyi Pari, Ki Demang Mangundikoro, Nyi Tumbu, Ki Sabarudin, Ki Muhamad, Ki Poncowijoyo, Ki Ronojemiko, dan Ki Potrosono. (Kandar)