Keluarga Pemilik Balita Penderita Gizi Buruk Dapat Santunan

oleh -4126 Dilihat
oleh
Penyerahan bantuan kepada keluarga yang memiliki balita penderita gizi buruk di RSUD Wonosari. KH/ JNE.
Penyerahan bantuan kepada keluarga yang memiliki balita penderita gizi buruk di RSUD Wonosari. KH/ JNE.

WONOSARI, (KH),– Pihak ‘Mirota Kampus’ didampingi Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Gedangsari memberikan bantuan kepada keluarga yang memiliki balita penderita gizi buruk. Balita penderita gizi buruk, Fatimah saat ini masih berada di RSUD Wonosari guna menjalani perawatan.

Ketua TKSK Gedangsari, Darmawan Ansyori menyambut baik kedatangan dermawan yang bersedia meringankan beban warga yang tinggal di Desa Tegalrejo, Gedangsari tersebut. Dirinya mengaku, apabila melihat keberadaan keluarga pasangan Eko Suharso dan Indri Muthoharoh memang memprihatinkan.

“Saat ini yang diberikan sembako. Mudah-mudahan kedepan diberikan bantuan yang bersifat jangka panjang atau berguna bagi kelangsungan hidup keluarga yang bersangkutan,” tuturnya, Senin, (10/7/2017).

Darmawan menyambung, bantuan jangka panjang dapat berupa pemberian pekerjaan kepada kepala keluarga. Misalnya saja, dia mencontohkan, Eko Suharso diberikan pekerjaan di Mirota Kampus. Sebab, keluarga Eko dianggap cukup pantas mendapat bantuan. Keluarga tersebut selain merupakan kategori keluarga kurang mampu, pasangan Eko dan Indri memiliki 8 anak .

“Tanah sebagai tempat tinggalnya saja pemberian orang lain,” tutur Darmawan lagi.

Humas Mirota Kampus, Andreas probo berharap, bantuan dapat bermanfaat bagi keluarga penerima bantuan. “Semoga sedikit meringankan beban keluarga penerima,” ucapnya singkat.

Indri Muthoharoh, ibu bayi penderita gizi buruk yang belum genap berusia 2 bulan itu mengaku bersyukur ada pihak yang peduli memberikan bantuan. Dirinya mengatakan, Fatimah merupakan anak ke 8. Sebelumnya, Fatimah lahir secara normal.

Akan tetapi, karena kondisi perekonomian Indri tidak mampu memberikan asupan gizi yang cukup. Sehingga berat badan Fatimah sempat turun. Setelah dirawat di RSUD Wonosari secara intensif selama satu minggu lebih kondisi Fatimah berangsur membaik.

“Berat badan naik,” terang Indri. (JNE)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar