Kali Gowang Jadi Andalan Utama Warga Desa Giring

oleh -

PALIYAN, kabarhandayani,– Kali Gowang menjadi andalan utama warga Desa Giring untuk memenuhi berbagai keperluan air saat musim kemarau datang. Sumur-sumur di pekarangan penduduk kebanyakan sudah semakin berkurang airnya.
Seperti Suyatmi, warga Desa Monggol Saptosari yang membawa setumpuk pakaiannya untuk dicuci di bantaran Kali Goang. “Saya mencuci pakaian tiga hari sekali, karena saya belum mampu memansang aliran air PDAM,” katanya.
Kepada KH, ia mengaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, mandi dan memasak, masyarakat sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih akibat dari musim kemarau yang terjadi. Ia memilih memanfaatkan air yang ada walaupun dari sisi kebersihan belum terjamin. “Selain mencuci saya juga membawa 2 jerigen 25 liter untuk keperluan memasak dan minum,” imbuhnya.
Ia menempuh jarak 4 kilometer demi mendapatkan dan bisa mencuci di Kali Goang. Suyatmi berharap suatu hari nanti ia mendapatkan bantuan aliran PDAM agar tidak lagi kelabakan saat musim kemarau. “Jika harus membeli air tangki saya tidak sanggup, dulu pernah mencoba membeli seharga Rp 120 ribu namun hanya dapat digunakan dalam waktu seminggu. Kalau tiap minggu harus mengeluarkan uang sebesar itu saya tidak mampu,” tandasnya.
Di sisi lain, ternyata ada warga sekitar yang tetap masih menggunakan air Kali Goang walaupun di rumahnya sudah dipasang PDAM. Win (78), seorang warga Giring mengaku tidak puas jika tidak meminum air dari sungai di desanya. “Karena sejak kecil saya sudah terbiasa untuk meminum dan menggunakan air kali ini untuk kebutuhan sehari-hari,” sahutnya.
Win yang setiap hari juga menyempatkan diri untuk mandi di Kali Goang. Ia menuturkan keyakinannya kepada KH, pernah sekali ia mencoba mandi di rumah namun malah mengalami masuk angin. “Air di kali anget secara alami jika sore hari karena seharian terkena terik sinar matahari,” tuturnya.
Kakek dari 4 orang cucu ini masih mampu membawa beban berat saat selesai mandi. Ia selalu membawa blek (wadah bekas minyak goreng) berisi air untuk keperluan sehari-hari dirumahnya. “Blek yang saya bawa mampu membawa 30 liter air,” katanya. (Atmaja/Hfs).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar