Hujan Membuat Harga Tembakau Turun

oleh -

WONOSARI, kabarhandayani.– Cuaca buruk beberapa hari terakhir yang melanda Kabupaten Gunungkidul membuat petani tembakau mengalami kerugian. Kurangnya panas matahari akibat turunnya hujan menggangu proses pengeringan menjadi tak maksimal dan membuat hasil tembakau jemur rusak.
Gangguan cuaca berupa mendung dan hujan selama 3 hari terakhir berdampak pada minimnya penyinaran. Hal tersebut membuat pengeringan tembakau terganggu. Sidi salah satu petani tembakau daerah Wareng, Wonosari mengaku dirinya menderita kerugian akibat buruknya proses pengeringan tersebut.
“Akibat kurang sinar matahari, tembakau yang dijemur rusak. Kualitas tidak sesuai dengan harapan,” katanya saat ditemui di rumahnya, Selasa (15/7/2014).
Sidi mengatakan, jika penyinaran baik, normalnya tembakau akan mengering sempurna berwarna kekuningan. Namun akibat mendung dan hujan tembakau tidak bisa mengering dan membuat harga jual menurun drastis.
Sidi megaku tembakau yang rusak hanya akan dihargai berkisar Rp 8.000,00 hingga Rp 12.000,00 per kilogramnya. Harga tersebut jauh dari harga jual normal yang bisa mencapai kisaran Rp 35.000,00 perkilogramnya.
“Dapat dipastikan panen saat ini akan mengalami kerugian yang cukup banyak, karena puluhan kilogram tembakau mengalami kerusakan dan menghitam. Karena proses penjemuran yang biasanya 2 hari molor hingga 4 hari, akibatnya tembakau rusak,” pungkasnya. (Juju/Hfs)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar