GUNUNGKIDUL, (KH),– Minimnya intensitas hujan pada awal musim tanam tahun ini berakibat buruk bagi petani lahan kering di zona selatan Gunungkidul. Sebab, benih yang telah ditanam sejak sebelum hujan turun banyak yang mati.
Sebagaimana pengakuan petani asal Paliyan, Cipto, tanaman padi miliknya mengering setelah hujan berhenti cukup lama. “Hujan perdana membuat benih padi tumbuh, namun kemudian hujan berhenti agak lama sehingga saat ini padi sudah mengering,” kata dia baru-baru ini.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Ir. Bambang Wisnu Broto menyampaikan, lahan yang mengalami gagal tumbuh mencapai hampir 2 ribuan hektar.
“Yang gagal tumbuh ada 1.870 hektar. Keseluruhan berada di zona selatan Gunungkidul,” kata dia.
Pihaknya turut prihatin atas matinya sejumlah tanaman milik petani. Dinas terus berusaha memantau perkembangan curah hujan harian yang terjadi di Gunungkidul.
“Dinas telah melakukan monitoring lapangan dan akan terus melakukan pemantauan,” imbuh dia.
Mengenai adanya permintaan benih susulan dari petani, pihaknya tidak bisa merealisasikan. Sebab, saat ini telah tutup tahun anggaran. “Mengenai persediaan benih cadangan telah disampaikan semua ke Kelompok Tani (Poktan) dan petani,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pangan DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono menambahkan, hujan belakangan ini memang belum merata di seluruh kecamatan.
“Baru Jum’at, (6/12/) kemarin hujan merata. Semoga hujan turun terus berlanjut,” harap Raharjo. (Kandar)