GUNUNGKIDUL, (KH),— Dua buah Gunungan yang berisi hasil bumi dan telur rebus habis jadi rebutan pada prosesi Grebeg Gunung Wijil, Senin (11/7/2022).
Grebeg Besar Gunung Wijil merupakan tradisi ungkapan syukur warga Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul.
Sesepuh setempat, Sumardi menyampaikan salah satu gunungan terbuat dari telur rebus. Hal ini tak lepas dari nama Gunung Wijil.
“Wijil itu wiji atau benih, sehingga disimbolkan dengan dengan telur,” kata Sumardi ditemui usai acara.
Ritual upacara diselenggarakan di komplek makam Raden Ngabehi Joyo Wikrama. Konon, ia merupakan panglima perang atau senopati Pangeran Sambernyawa.
“Upacara ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada beliau (red: Raden Ngabehi Joyo Wikrama),” ungkap Sumardi.
Sebelum prosesi rebutan isi gunungan, ritual didahului dengan kirab gunungan yang dimulai dari titik yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi makam.
Saat prosesi rebutan, warga rela saling berdesakan dan saling dorong untuk memperoleh telur dan hasil bumi. Warga percaya, mereka yang berhasil mendapat isi gunungan kelak memperoleh berkah.
Warga luar Gunungkidul yang ikut dalam prosesi rebutan gunungan, Devita, mengaku baru pertama melihat dan ikut dalam upacara tradisi tersebut secara langsung.
Devita rela berdesakan saat berebut gunungan. “Meski bersusah payah, berkeringat, namun seru,” ujarnya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menilai, acara tradisi seperti Grebeg Gunung Wijil dan yang serupa lainnya mampu mempererat ikatan sosial masyarakat.
“Tradisi semacam ini memperkokoh persatuan dan kebersamaan,” tukas dia. (Kandar)