Forum Gunungkidul Sehat Berupaya Pertahankan Penghargaan Swati Saba Wistara

oleh -
oleh
H. Iswandi, Ketua Forum Gunungkidul Sehat. KH/ Kandar.
iklan dprd
H. Iswandi, Ketua Forum Gunungkidul Sehat. KH/ Kandar.

WONOSARI, (KH)— Forum Kabupaten Gunungkidul Sehat mematok target mempertahankan predikat penghargaan sebagai kabupaten sehat level tertinggi, atau disebut Swati Saba Wistara pada penilaian yang akan dihadapi tahun 2017 ini. sebelumnya predikat tersebut diperoleh tahun 2015.

Penilaian yang dilakukan oleh tim pusat melalui Kementrian Kesehatan ini dilakukan setiap dua tahun sekali. Ada 9 tatanan kawasan kabupaten sehat yang menjadi sasaran penilaian, diantaranya; 1. Kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum; 2. Kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum; 3. Kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi; 4. Kawasan pertambangan sehat.

“lalu; Kawasan hutan sehat, Kawasan industri dan perkantoran sehat, Kawasan pariwisata sehat, Ketahanan pangan dan gizi, Kehidupan masyarakat sehat yang mandiri serta Kehidupan Sosial Yang Sehat,” kata H Iswandi selaku ketua Forum Kabupaten Gunungkidul Sehat belum lama ini.

Kabupaten Gunungkidul, lanjutnya, telah mengikuti penilaian sejak tahun 2009, pada waktu itu hanya mengajukan 5 tatanan dan berhasil memperoleh penghargaan Swasti Saba Padapa, yakni penghargaan pada level paling rendah.

iklan golkar idul fitri 2024

Tahun 2011 mengajukan 8 tatanan memperoleh penghargaan Swasti Saba Wiwerda, atau peghargaan setingkat lebih tinggi dari yang pertama. Lantas pada pada tahun 2013 mengajukan 8 tatanan memperoleh penghargaan Swasti Saba Wistara. Status predikat terbaik tersebut berhasil dipertahankan pada tahun 2015 silam.

“Semoga tahun ini kembali dapat mempertahankan,” harap mantan Kabag Perekonomian Setda Gunungkidul era Bupati Yoetikno ini.

Iswandi menguraikan, bersama forum dan OPD terkait saat ini tengah memperiapkan sejumlah titik penilaian mencakup 8 tatanan yang berada di 4 kecamatan unggulan, diantaranya; Kecamatan Wonosari, Kecamatan Nglipar, Kecamatan Ngawen dan Kecamatan Semin.

Untuk objek penilaian Kawasan Permukiman, Sarana Dan Prasarana Umum rinciannya berada di Kecamatan Nglipar berupa pemukiman, toga dan hutan rakyat, di Ngawen : SMK N 1 Ngawen, Semin : Pasar Semin dan di Wonosari : TPA Wukirsari Baleharjo.

Tatanan Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib Dan Pelayanan Transportasi dipilih Terminal Semin dan Penambahan Rambu dan SIM Keliling Pelayanan Plat Nomor lewat Babin Kamtibmas setiap Desa. Kawasan Hutan Sehat mengajukan wilayah Katongan, Nglipar dan Beji, berupa Hutan Wonosadi Ngawen.

Kawasan Industri Dan Perkantoran Sehat dipilih Industri Batik desa Tancep, Indutri Akar wangi dan bambu di Kepek Semin dan Desa Kedungkris dan Kedungpoh. Kawasan Pariwisata Sehat akan diajukan dari Ngawen yakni Gunung Gambar, Wonosadi sebagai obyek Wisata Religi.

Sedangkan Ketahanan Pangan mengambil sampel Desa Karangtengah, Wonosari: KTW Ngudi Rejeki, Ibu Rubiyatun, P2KP  (Percepatan Penganekaragaman konsumsi Pangan) dan Al Hidayah : KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari).

Sementara itu untuk Tatanan Kehidupan Masyarakat Yang Sehat Mandiri UKS SMKN I Ngawen Tatanan Kehidupan Sosial Yang Sehat diambil dari Nglipar : WKSBM Kedungpoh serta Ngawen : Kelompok Budaya Wonosadi. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar