DPRD Gunungkidul Minta Pemkab Keluarkan Kebijakan Tegas Kendalikan COVID-19

oleh -1820 Dilihat
oleh
dprd gunungkidul
Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih. (Foto: KH/ Kandar)

WONOSARI, (KH),– Melihat perkembangan penularan COVID-19 di Gunungkidul yang semakin mengkhawatirkan belakangan ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) segera mengambil kebijakan tegas.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih usai meminta keterangan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait penanganan COVID-19 selama ini.

“Bupati sebagai eksekutor lapangan pengendalian COVID-19 harus segera menarik rem sekencang-kencangnya,” tandas Endah usai koordinasi bersama Pemkab di gedung DPRD, Kamis (18/6/2021).

Pihaknya menilai kinerja gugus tugas dari berbagai tingkatan mulai melemah. Hal tersebut terbukti dengan naiknya penularan yang melampaui angka ratusan dalam setiap harinya belakangan ini.

“Bupati harus segera memberikan instruksi termasuk kepada lurah-lurah. Instruksinya detail seperti apa dan disosialisasikan. Kemudian pelaksanaannya dilaporkan secara berkala,” imbuhnya.

Jika saja penularan belum menurun, sambung Endah, maka harus ada evaluasi dan koordinasi kembali. Implementasi apa saja yang belum optimal kemudian dirumuskan tindakan baru.

Pihaknya menyebut, keesokan harinya rekomendasi yang disusun dari DPRD akan dikirim ke Pemkab. Pihaknya meminta bupati agar segera menindaklanjutinya demi keselamatan warga masyarakat.

“Rekomendasi tidak keluar dari instruksi Gubernur dan Mendagri. Salah satunya ialah rekomendasi menutup minimal satu minggu seluruh kegiatan sosial masyarakat di wilayah yang masuk zona merah,” tegas dia.

Berkaca pada laporan pihak RSUD Wonosari, Endah sendiri mengaku khawatir dengan kondisi penularan COVID-19 saat ini.

Direktur RSUD Wonosari, dr. Heru Sulistyowati menyebutkan, ruang isolasi di RSUD Wonosari sangat menipis. Dari 44 kamar yang disediakan hanya tinggal 3 ruang. 2 kamar untuk pasien Suspek dan 1 kamar untuk pasien terkonfirmasi positif COVID-19.

“Ruang Intensive Care Unit (ICU) ada 4 tempat tidur, sejak 2 mingguan ini penuh terus, karena banyak pasien yang kondisinya kritis,” kata Heru. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar