DPP Gunungkidul ke Petani: Seperti ini Prediksi Musim Hujan 2022

oleh -
oleh
Petani
Distribusi bantuan benih ke petani di Gunungkidul. (Istimewa)
iklan dprd

WONOSARI, (KH),– Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul menyampaikan imbauan kepada petani terkait persiapan musim tanam tahun 2022. Imbauan diantaranya berisi prakiraan musim hujan serta anjuran persiapan yang mesti dilakukan.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPP Gunungkidul, Ir Raharjo Yuwono mengutarakan, imbauan telah diberikan ke kelompok tani dan gabungan kelompok tani, Kamis (18/8/2022) kemarin.

“Berdasar surat dari BMKG Nomor 04.60/008/KSLN/VII/2022 tertanggal 18 Juli 2022 tentang Prakiraan Hujan Bulanan Edisi Juli 2022, pada Bulan Agustus di Kabupaten Gunungkidul curah hujan yang terjadi dibawah 50 mm,” jelasnya.

Lanjut Raharjo, pada bulan September terdapat curah hujan 50 mm hingga 100 mm di Kapanewon Purwosari, Tepus, Girisubo, Rongkop, Ponjong dan Semin;  serta terdapat curah hujan antara 100 mm sampai dengan 150 mm di Kapanewon Nglipar, Gedangsari, Playen, Wonosari, Karangmojo, dan Ngawen;

iklan golkar idul fitri 2024

“Baru Pada bulan Oktober curah hujan antara 150 mm sampai dengan 200 mm terjadi di seluruh Kapanewon di Kabupaten Gunungkidul. Sekali lagi perlu diketahui, bahwa pada bulan September 2022 terdapat hujan namun belum merata untuk seluruh Kabupaten Gunungkidul. Hujan baru akan merata pada bulan Oktober 2022,” tandasnya.

Oleh sebab itu, DPP menghimbau melalui surat edaran Dinas Pertanian dan Pangan nomor 557/1059 tertanggal 12 Agustus 2022 kepada para petani yang tergabung dalam kelompok tani dan gabungan kelompok tani untuk segera menyelesaikan panen ubi kayu yang masih tersisa di lahan.

Petani juga diminta segera melaksanakan olah lahan sebagai persiapan musim tanam musim hujan pertama 2022/2023. Segera mempersiapkan pula benih unggul bermutu baik padi maupun palawija sebagai persiapan musim tanam pertama.

“Setelahnya harap segera mulai melakukan penebusan pupuk bersubsidi urea dan NPK di kios-kios resmi pupuk bersubsidi sesuai kuota yang dimiliki petani,” imbuh Raharjo

Pihaknya menganjurkan kepada petani agar mulai menanam apabila curah hujan sudah lebih dari 100 mm. Termasuk petani di wilayah yang terbiasa ‘ngawu-awu’ atau memebar benih setelah pertama kali terjadi hujan, untuk seksama memperhatikan prakiraan cuaca.

Terpisah, Kepala DPP Rismiyadi, SP.,MSi., menjelaskan bahwa DPP telah mempersiapkan bantuan pemerintah seperti benih padi umtuk lahan seluas 2.911 Ha sebagai stimulan pemerintah untuk penanaman musim hujan pertama 2022/2023 yang akan didropping pada bulan September 2022.

“Saat ini sudah mulai distribusi bantuan benih antara lain bagi Kapanewon Girisubo 2,125 ton benih padi untuk luasan 85 Ha. Selain padi nanti juga akan dibagi dari pusat berupa benih kedelai untuk lahan seluas 399 Ha dan benih jagung 1.770 Ha. Untuk pengolahan lahan harapannya segera dilaksanakan, karena di lapangan baru sekitar 5% yang sudah memulai mengolah lahan,” pinta Rismiyadi. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar