Kandungan Kimiawi Ciplukan
Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan antara lain saponin, flavonoid, polifenol, dan fisalin. Komposisi detail pada beberapa bagian tanaman, antara lain:
Riset Pemanfaatan Ciplukan dalam Pengobatan
Sejak lama, ciplukan sebenarnya telah diteliti oleh para ahli dari berbagai negara. Penelitian tersebut biasanya terfokus pada aktivitas yang dimiliki oleh ciplukan. Dari penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitromaupun in vivo, didapatkan informasi bahwa ciplukan memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik.
Di Indonesia sendiri, sudah ada penelitian yang dilakukan terkait khasiat buah ini. CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada telah meneliti khasiatnya terhadap penyakit kanker. Hasil riset yang dilakukan menunjukkan, ekstrak ciplukan mampu menginduksi apoptosis (kematian) pada sel kanker. Tentunya temuan ini menjadi awal yang baik. Semoga ada riset berlanjut terkait tanaman ini.
Pada tahun 1998, Baedowi, peneliti dari CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center) Fakultas Farmasi UGM juga telah melakukan penelitian terhadap ciplukan secara in vivo pada mencit. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun ciplukan dengan dosis 28,5 mL/kg BB dapat mempengaruhi sel β insulin pankreas. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas antihiperglikemi dari ciplukan.
Kemudian, pada tahun 2000, Januario dkk juga telah menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni herba Physalis angulata L. Fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM (Kadar Hambat Minimum) dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 µg.mL-1. Fisalin B dan D murni menunjukkan nilai KHM dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >128 µg.mL-1 dan 32 µg.mL-1. Diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba.
***
Referensi: CCRC Farmasi UGM