Desa Kepek Kembalikan Minat Baca Masyarakat

oleh -
oleh
iklan dprd

WONOSARI, Kabarhandayani.- Dalam rangka mengembalikan minat baca masyarakat yang mulai hilang, Pemerintah Desa Kepek Kecamatan Wonosari mengadakan gerakan bank buku. Seluruh anggota masyarakat Desa Kepek dimotori oleh perangkat desa mulai bergerak menyetorkan buku-buku bekas yang mempunyai nilai pendidikan tinggi mulai, dan ditempatkan di perpustakaan desa.

Kepala Desa Kepek, Bambang Setyawan BS mengatakan, gerakan bank buku telah dimulai pada bulan Mei- Juni untuk perangkat desa. Juni- Juli untuk Lembaga Desa (BPD, LPMD, PKK, Karangtaruna). Sedangkan untuk masyarakat akan mulai dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September.

“Bank buku kita gelar untuk mendukung Gardu Pintar bentukan Kantor Perpustakan dan Arsip Daerah (KPAD). Masing-masing perangkat desa dan warga masyarakat wajib mengumpulkan buku layak baca satu buku setiap minggunya,” papar Bambang, Senin (26/5/2014).

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, saat ini di Desa Kepek telah ada dua gardu pintar yang berdiri di Padukuhan Bansari dan, Padukuhan Tegalmulyo. Bambang berharap dengan digelarnya bank buku tersebut akan memperbanyak koleksi buku yang pajang di Gardu Pintar sebagai referensi masyarakat.

iklan golkar idul fitri 2024

“Melalui Gardu Pintar harapan kita minat baca masyarakat akan kembali tumbuh karena buku merupakan sumber ilmu yang bersifat universal. Kita ke depan juga berharap Gardu Pintar jumlahnya akan bertambah,” ujar Bambang.

Secara terpisah, Budi Wahyuni, pustakawan KPAD Gunungkidul memberikan keterangan bahwa KPAD Gunungkidul terus melakukan penjangkauan ke seluruh wilayah Gunungkidul guna mewujudkan Masyarakat Gunungkidul Gemar Membaca. Ia menjelaskan bahwa dari 144 Desa di Kabupaten Gunungkidul, pada tahun 2014 telah terbentuk 110 Perpustakaan Desa. Jadi kurang 34 desa yang belum terbentuk Perpusdes. Perpustakaan Desa yang sudah terbentuk itu juga telah mendapat bantuan buku baik melalui APBN atopun APBD Provinsi.

“Jadi, sebenarnya kurang 34 desa saja yang belum memiliki perpustakaan desa. Tahun ini KPAD juga melakukan pembentukan 15 perpustakaan desa, meski bantuan buku nanti dialokasikan tahun 2015 mendatang. Kegiatan pembentukan perpustakaan desa rutin kita adakan. Ada stimulan yg diberikan oleh KPAD, berupa ATK, spanduk, beberapa buku terkait Kestimewaan Yogyakarta, dan beberapa peralatan/barang pendukung,” pungkas Budi Wahyuni. (Juju/Jjw).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar