Depresi, Sebulan Terakhir Susah Tidur, Warga Semin Akhiri Hidup

oleh -
oleh
tali
ilustrasi. Dhadhung, kala, jerat, tali. KH/WG
iklan dprd

SEMIN, (KH),– Petugas kepolisian dari Polsek Semin menemukan fakta bahwa depresi menjadi faktor pemicu warga setempat, Giyem (70) mengakhiri hidup, Selasa, (25/2/2020).

Sesuai keterangan yang dirilis, pelaku gantung diri mengalami susah tidur. Tak hanya sehari dua hari, namun sudah sekitar sebulan terakhir.

Sebetulnya, setiap malam ia selalu ditemani anaknya, Wasidi. Begitu juga malam hari tadi. Namun, alasan pamit pindah ke rumah sebelah dini hari tadi ternyata menjadi alibi Giyem saja untuk mengakhiri hidup.

Pagi hari saat hendak mengecek keberadaan si ibu, Wasidi tak mendapatinya di dalam kamar. “Saksi lantas mencari di belakang rumah,” kata Kapolsek Semin, AKP Haryanta.

iklan golkar idul fitri 2024

Di belakang rumah, Wasidi sontak berteriak ketika mendapati ibunya gantung diri di sebuah pohon. Warga sekitar lantas berdatangan. Beberapa tokoh warga lantas menyampaikan laporan ke petugas berwajib.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, pihak medis tak menemukan kejanggalan. Dipastikan bahwa kematian Giyem murni karena gantung diri. Jasad Giyem lantas diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan. (Kandar)

***

Catatan Redaksi:

  1. Ayo bantu ringankan beban dan pulihkan keluarga terdampak bunuh diri, dan berhentilah mencemooh, mengolok-olok atau menghujat orang/keluarga penyintas dari bunuh diri. Kejadian bunuh diri adalah peristiwa kemanusiaan dan problema kita bersama, dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status sosial, pendidikan, agama, jender, dan atribut-atribut lainnya.
  2. Ayo bantu cegah bunuh diri di Gunungkidul dengan cara peduli kondisi fisik dan kejiwaan anggota keluarga, sanak saudara, dan sesama. Berikan bantuan kepada sesama yang memerlukan dukungan permasalahan kejiwaan atau kesejahteraan mental.
  3. Menyambungkan sesama yang membutuhkan pertolongan problema kejiwaan dengan layanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit) atau layanan konseling kepada pemuka masyarakat dan pemuka agama setempat dapat menjadi upaya preventif mencegah bunuh diri.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar