WONOSARI,(KH),– Ragam kegiatan yang berisiko tinggi atau ekstrim bagian dari ekstrakurikuler Pramuka dihentikan sementara waktu. Hal tersebut ditegaskan Ketua Kwarcab Pramuka Gunungkidul, Bahron Rasyid disela Rakercab Pramuka Gunungkidul tahun 2020 di Sanggar Bhakti Pramuka Baleharjo Wonosari, Selasa (25/02/2020).
Kebijakan tersebut merupakan respon menyusul adalnya musibah susur sungai yang menyebabkan meninggalnya siswi SMP N 1 Turi Kabupaten Sleman beberapa waktu lalu.
“Kegiatan sekolah beresiko tinggi yang menimbulkan kekhawatiran khalayak umum, seperti susur sungai dihentikan,” kata Bahron.
Pihaknya juga melakukan evaluasi manajemen risiko kegiatan di seluruh jenjang baik dari Penggalang Penegak maupun Pandega. Dirinya meminta guru pembina pramuka mengevaluasi dan mempertimbangkan kegiatan berisiko.
“Untuk kegiatan perkemahan akan dilaksanakan sekitar bulan Juni dan Juli. Pada bulan tersebut curah hujannya berkurang,” imbuh Bahron.
Senada dengan Bahron, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi menilai penghentian kegiatan ekstrim cukup beralasan, sebab masyarakat masih trauma.
“Kami juga turut prihatin atas musibah yang menimpa SMPN 1 Turi Sleman,” kata Immawan. (Kandar/r)