GUNUNGKIDUL, (KH),– Dampak Pandemi COCID-19 bagi dunia pendidikan tak bisa dianggap remeh. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang tak dapat digelar maksimal berisiko menurunkan pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam bidang akademik.
“Istilahnya Learning Loss. Menurunnya pengetahuan dan keterampilan pelajar pada masing-masing tingkatan. Secara otomatis turut berpengaruh pada pencapaian akademik pelajar,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikpora Gunungkidul Ali Ridlo belum lama ini.
Dirinya menyebut, fenomena learning loss menjadi sorotan Mendikbudristek Nadiem Makariem. Mendikbudristek pun mengeluarkan arahan agar dilakukan penanganan terhadap persoalan tersebut.
“Kami melakukan pembinaan ke sejumlah sekolah mengenai proses pembelajaran di masa pandemi,” terang Ali.
Diungkapkan, pembinaan metode pembelajaran melibatkan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) sebagaimana arahan pemerintah pusat. Pembinaan yang dilakukan juga menjadi sarana mengatasi persoalan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dialami pelajar serta institusi pendidikan.
Dia berharap, pembinaan dapat dilakukan terhadap institusi pendidikan sebanyak mungkin. Dengan begitu, risiko learning loss bisa ditekan.
Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto menilai, learning loss terjadi akibat menurunnya minat pelajar untuk belajar dan mengikuti pembelajaran.
“Soalnya jenuh dengan kondisi saat ini. PJJ memiliki kendala sehingga capaian kompetensi pelajar tak optimal,” kata Heri.
Dia berharap tenaga pendidik memiliki kreativitas dan inovasi dalam menyampaikan materi pelajaran. Sehingga dunia pendidikan tetap mampu melahirkan siswa cerdas dan berkarakter, punya daya nalar, kritis, kreatif, dan inovatif. (Kandar)