Bertambah Umur, Berharap Pemberian Bantuan Tidak Salah Sasaran

oleh -619 Dilihat
oleh
SAPTOSARI, kabarhandayani.– Gegap gempita peringatan kemerdekaan RI ke-69 memenuhi seluruh penjuru negeri. Bertambah usia kali ini berbarengan dengan terbentuknya pemerintahan yang baru, menjadi harapan baru pula bagi sebagian warga kecil di pesisir Kabupaten Giunungkidul.
Suyatmini, seorang penjual angkringan di pinggir jalan Desa Jetis, Kecamatan Saptosari berharap, pemberian bantuan dari pemerintah tidak salah sasaran. Jika skala prioritas pemberian bantuan adalah tingkat kemampuan ekonomi, maka harus benar-benar sesuai dengan kondisi riil di daerah.
“Dahulu saya dapat jatah raskin, sudah dua tahun terakhir tidak mendapat lagi,” ujarnya kecewa. Ia merasa pemberian jatah beras tersebut belum sesuai kenyataan di lapangan. Pasalnya, ada warga di daerahnya yang memiliki kemampuan ekonomi lebih baik dari dirinya namun mendapatkan raskin.
Permasalahan tersebut tidak diketahui oleh dukuh setempat. Sumidi Dukuh setempat menyatakan bahwa dirinya hanya sebatas melanjutkan data yang sudah ada. “Kurang tahu ya, kebetulan saya menjabat belum lama, saya hanya melanjutkan data,” jelasnya.
Sebagai pemegang Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Suyatmini berharap, peringatan HUT Kemerdekaan berbarengan dengan terbentuknya pemerintahan yang baru, kebijakan pemerintah dapat dirasakan hingga ke pelosok dan sampai kepada dirinya. “Semoga besok dapat lagi,” harapnya.
Lain halnya dengan Suyatmini, Sukiran seorang pedagang rujak lotis keliling menilai, kesejahteraan Indonesia pada usia ke-69 dapat ia rasakan. Pemerintah telah memberikan perhatian kepada masyarakat golongan ekonomi lemah, melalui Bantuan Siswa Miskin (BSM), PKH, Kartu Perlindungan Sosial (KPS), dan lainnya.
Ia lebih berharap adanya dukungan terhadap pengusaha kecil seperti dirinya melalui pinjaman modal dengan bunga rendah. Di Padukuhan Gedang Klutuk, Desa Kanigoro, Saptosari, ia bersama 68 pedagang keliling lainnya membentuk paguyuban, beranggotakan pedagang keliling rujak lotis, mie ayam, bakso, siomay, dan lainnya.
“Setiap Selasa Kliwon kita adakan pertemuan. Selain arisan, kita berencana membuat proposal bantuan permodalan,” ujarnya Minggu (17/8/2014). Lebih lanjut ia menyampaikan, dengan proposal yang disampaikan, harapannya instansi pemerintah terkait akan tahu apa yang dibutuhkan masyarakat. (Kandar/Hfs)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar