WONOSARI, (KH),– Kreativitas dan semangat para petani Gunungkidul layak dihargai. Hal ini terlihat pada lanjutan Safari Monitoring Pertanaman dan Persiapan Panen Musim pertama 2020 oleh Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul.
Pada kunjungan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP), Ir. Bambang Wisnu Broto di bulak Karangsari, di Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul, DIY, Selasa, (18/02/2020), Kelompok Tani Tirto Sari sedang melaksanakan panen padi lahan kering seluas 8 hektar dari total luas seluruhnya 15 hektar.
Supo, salah satu petani menyampaikan, padi yang dipanen berupa padi inbrida lahan kering varitas baru bernama ZR. Ia mengaku membeli sebanyak 400 kg benih dari seseorang. Varietas padi yang diklaim belum dirilis dan masih untuk kalangan atau komunitas tertentu tersebut bisa panen kurang lebih selama 70 hari.
Menurut Petugas Pertanian Kecamatan/Mantri Tani Kecamatan Wonosari, Giyanto (53) hasil ubinan padi ZR dicapai 3,72 kg atau setara 51,19 Kuintal per hektar GKG. Hasil ini cukup bagus untuk produktivitas padi lahan kering karena rata-rata nasional padi lahan kering produksinya hanya 3 ton per hektar.
Di tempat lain, di bulak Karanggumuk petani Wahyudi juga panen padi ZR seluas 1300 meter persegi. Dia bersyukur bisa panen lebih cepat dibanding padi lainnya.
Kepala DPP, Ir.Bambang Wisnu Broto mengapresiasi usaha petani telah melakukan inovasi-inovasi pada usaha taninya termasuk keberanian menggunakan atau memperkenalkan varitas baru sehingga akan meningkatkan pendapatan petani,
“Para petani dapat terus berkerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan dalam memajukan pertanian di Gunungkidul,” kata dia.
Usai panen, petani di kawasan tersebut segera menanam bawang merah. Sebagaimana diketahui, wilayah Karangrejek merupakan salah satu sentra tanaman hortikultura seperti Bawang Merah dan Cabai. (Kandar)