Salah satu warga yang sedang mengisi BBM, Suradi (47) warga Selang, Wonosari mengatakan kenaikan tersebut masih di batas kewajaran untuk pemilik kendaraan. Akan tetapi ia berharap, agar pemerintah tidak menaikan maupun menurunkan harga BBM sewaktu-waktu.
“Memang kenaikannya tidak terlalu signifikan, tetapi perlu dipikirkan nasip penjual bensin eceran jika harga tidak stabil,” katanya, Sabtu (28/02/2015).
Ditemui secara bersamaan, Wagiran (43) warga Desa Pampang yang sedang membeli BBM jenis premium dengan menggunakan jerigen. Ia mengatakan, naik turunnya harga BBM membuat bingung para penjual bensin eceran karena keuntungan dari menjual bensin eceran Rp 500 per liternya.
“Meski di tempat lain menjual bensin eceran seharga Rp 7.500, saya tetap tidak mengambil untung terlalu banyak. Sebelum kenaikan, bensin eceran dijual seharga Rp 7.200 per liternya,” katanya
Dalam satu hari ia mampu menghabiskan sekitar 10 hingga 15 liter BBM jenis premium. Dengan adanya kenaikan BBM jenis premium, rencananya ia akan menaikan harga bensin eceran menjadi Rp 7300 per liter.
Sementara itu, petugas pengisian BBM di SPBU Siraman, Eric A mengatakan, untuk stok bensin yang ada di SPBU Siraman tetap aman. Adanya informasi akan kenaikan BBM jenis Premium tidak begitu berpengaruh terhadap aktivitas pengisian.
“Aktivitas tidak berubah dari pagi hingga sore hari ini, Sabtu (28/02/2015),” ujar Eric. (Atmaja/Tty)