PLAYEN, (KH) — Desa Banyusoca Kecamatan Playen saat ini tengah merintis bisnis sektor kepariwisataan. Gagasan itu muncul karena didukung kondisi lingkungan alam dan topografi wilayahnya yang cocok untuk dijadikan wahana wisata berbasis air, dan alam, serta wisata minat khusus.
Sutiyono Kades Banyusoca menyebutkan, ada keinginan kuat dari masyarakat untuk menjadikan Banyusoca menjadi sebuah Desa Wisata. Pemberdayaan menuju kesejahteraan masyarakat menjadi salah satu tujuan utamanya.
“Banyusoca Adventure menjadi salah satu pilihan wisata minat khusus. Jelajah alam menggunakan mobil off road merupakan embrionya. Ke depan akan dikembangkan wisata sungai seperti river tubing, dan wisata alam seperti camping ground, serta kombinasinya yang lain” katanya kepada KH, Minggu, (14/6/2015).
Peluang yang dapat diraih masyarakat, lanjutnya, dapat menjadi tenaga kerja sebagai pemandu, penyedia konsumsi kuliner lokal seperti sayur lombok dengan ikan sungai, wedang uwuh dan wedang jahe, dan lainnya.
Pemdes bersama lembaga desa seperti Karang Taruna tengah menyusun konsep matang terkait kepariwisataan tersebut dengan melibatkan pihak yang berkompeten di bidang ini, agar ke depan tidak menimbulkan gejolak.
Setyawan Ramadhani, salah satu konsultan wisata petualangan mengungkapkan, Banyusoca juga memiliki potensi seperti wilayah lain di Gunungkidul yang telah berhasil. Ia menjelaskan, Banyusoca Adventure yang bersekretariat di Balai Desa Banyusoca menawarkan pilihan petualangan alam menggunakan mobil off road dengan beberapa kombinasi medan, seperti hutan, sungai dan perbukitan.
“Paket off road terbagi menjadi beberapa pilihan, menurut durasi dan panjang yang dilalui, serta pilihan medan, short trek, medium, dan long trek. Untuk jarak terpendek ditempuh sekitar 1,5 jam, kalau keseluruhan trek jaraknya sekitar 14 km ” jelasnya saat melakukan survey jalur bersama beberapa warga, Minggu kemarin.
Harga paket off road yang ditawarkan dimulai dari Rp 350 ribu untuk satu mobil dengan tiga penumpang, kemudian harga menyesuaikan berdasar pilihan trek serta fasilitas lain seperti konsumsi dan lainnya.
Disampaikan olehnya, sebagai pengenalan kepada masyarakat luas akan diadakan soft opening sekaligus digelar event off road Bulan Agustus mendatang melibatkan sekitar 160 peserta dari DIY dan Jateng. Event tersebut sekaligus sebagai penyemarak hari jadi Banyusoca yang ke-103.
Terkait perayaan hari jadi, Sutiyono menambahkan, pelaksanaannya memang digelar meriah mengingat periodenya lima tahun sekali. Dengan mengusung tema Banyusoca Gumregah, berharap wilayahnya ikut bangkit menjadi berdaya dan mandiri, sebagian besar penduduk yang bermata pencaharian petani memiliki peluang baru dari sektor wisata. (Kandar)