Aula BKSD Sodong Gratis untuk Keperluan Masyarakat

oleh -1981 Dilihat
oleh

PALIYAN, kabarhandayani,– Sebuah aula berkapasitas 300 orang yang berdiri di Kawasan Suaka Marga Satwa Sodong nampak sangat menawan dengan design tradisional. Aula tersebut didirikan oleh Mitsui Sumitomo Insurance Group atau yang sering disebut MSIG. Lembaga swasta tersebut memberikan dana hibah pembangunan aula yang berada di tengah hutan tersebut.

Aula Suaka Marga Satwa sendiri tetap dijaga dan terawat. Pasalnya hampir setiap minggu aula tersebut digunakan untuk keperluan rapat ataupun pertemuan-pertemuan lainnya. “Aula ini dapat digunakan oleh seluruh warga tanpa terkecuali,” ujar Gunawan Setiaji, perwakilan MSIG yang sekaligus mengelola aula tersebut.
Gunawan menjelaskan, berdirinya aula tersebut menelan dana sebesar Rp 200 juta. Lokasi bangunan tersebut dahulunya adalah daerah aliran sungai mati. Arsitektur bangunan yang bernuansa tradisional tersebut juga yang mempengaruhi besarnya dana untuk membangun aula tersebut.
“Karena sewaktu membangun, dari pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta (BKSDA DIY) tidak memperbolehkan mendirikan bangunan dengan menebang pohon. Lantas kami memutuskan untuk mengurug daerah aliran sungai mati ini yang menghabiskan urug batu sebanyak 50 dump truk” ujar Gunawan.
Kata Gunawan, untuk memakai tempat tersebut, masyarakat dipersilakan membuat surat resmi dan ditujukan kepada BKSD ataupun bisa juga di titipkan kepada pengelola. “Hal ini dilakukan agar tidak terjadi tabrakan jadwal saat ingin menggunakan aula tersebut,” jelas pemuda asal Bantul tersebut.
Saat ini, aula tersebut juga mulai banyak digunakan untuk keperluan rapat atau pertemuan baik dari daerah Gunungkidul maupun luar Gunungkidul. “Mulai dari pertemuan keagamaan maupun kegiatan sekolah, bahkan tak jarang ada peneliti dari mancanegara yang sudah menggunakan aula ini,” katanya.
Kepada KH ia menambahkan, bahwa dibangunnya aula tersebut bukan semata-mata untuk dijadikan lahan bisnis. Karena tujuan MSIG yang bekerja sama dengan BKSD DIY adalah untuk penghijauan dan pelestarian sumber daya alam. “Tujuannya untuk memudahkan penelitian saat diperlukan suatu pertemuan, dan juga sebagi tempat singgah tamu yang datang untuk keperluan penelitian,” imbuh Gunawan.
Terakhir ia menjelaskan, untuk memakai tempat tersebut tidak dipatok harga dari pihak MSIG hanya keikhlasan dari pemakai aula untuk kebutuhan membeli air dan perawatannya saja. “Setiap organisasi maupun tamu yang singgah hanya memberi sumbangan seikhlasnya. Karena memang tempat ini dapat digunakan untuk umum. Tetapi kepada yang menggunakan aula diwajibkan untuk menjaga kebersihan jika selesai digunakan,” pungkasnya. (Atmaja/Jjw).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar