Anissa, Kuliah Sembari Jualan Masakan Jepang

oleh -5264 Dilihat
oleh
Anissa, Kuliah Sembari Berjualan. Foto: Jhody.
Anissa, Kuliah Sembari Berjualan. Foto: Jhody.
Anissa, Kuliah Sembari Berjualan. Foto: Jhody.

WONOSARI, (KH) — Kehidupan mahasiswa dalam mencari ilmu yang pada umumnya mengandalkan uang kiriman orang tua, ternyata tidak berlaku bagi mahasiswi semester 4 di salah satu universitas swasta di Jakarta.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari- harinya tanpa harus mengandalkan kiriman dari orang tuanya, mahasiswi ini mengelola bisnis masakan Jepang hasil rintisan kakaknya. Modal didapat dari uang kiriman dari orang tuanya.

Adalah Anissa Dekha R yang disapa dengan nama Dekha.  wanita lajang kelahiran duapuluh tahun yang lalu, menjalankan bisnis masakan Jepang. Bisnis ini ia geluti sejak masuk awal kuliah pada tahun 2013.

“Awalnya sih cuma iseng- iseng saja mas. Soalnya saya bingung mau ngapain saat libur masa perkuliahan. Terus kakak saya (Ferdinand) menawarkan kepada saya untuk membuka cabang usaha rintisan makanan Jepang miliknya, dan ternyata saya menikmatinya sampai saat ini,” ujarnya.

Dengan modal awal sekitar 1,5 juta rupiah, penjualan di kedai yang diberi nama “shiro“ bisa mendapatkan untung antara 3-4 juta rupiah setiap kali buka.

“Karena kedai kami hanya buka setiap ada bazaar yang belum tentu setiap bulan ada, maka kedai ini jarang buka mas. Karena jualan hanya dilakukan saat ada bazar saja,” imbuhnya.

Dengan berjualan masakan jepang, Dheka mengaku mendapat harga jual yang baik. “Karena jarang ada makanan jepang di pasaran, maka saya bisa menaikan harga jual. Biasanya menu yang saya sajikan laris manis diserbu pembeli,” tambahnya.

Dengan dibantu dua orang karyawan, Dekha menjajakan makanan jepangnya di bazar-bazar dan pasar rakyat. Dekha menjajakannya lewat media online dan melalui kantin sekolah dan kantor- kantor.

Wanita yang juga menyukai dunia fotografi ini menambahkan, kalau usaha ini dilakukan karena belum bisa mendirikan studio foto sesuai harapannya.

“Suatu saat kalau usaha ini maju dan berkembang, saya ingin tetap mendirikan studio foto seperti yang saya idam- idamkan,” pungkasnya. (Jhody/Tty)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar