Angkutan Umum Keluhkan Mobil Plat Merah Usung Penumpang

oleh -1635 Dilihat
oleh
Bus angkutan Wonosari-Yogyakarta sedang ngetem di Terminal Dhaksinarga Wonosari. KH/ Kandar
Bus angkutan Wonosari-Yogyakarta sedang ngetem di Terminal Dhaksinarga Wonosari. KH/ Kandar
Bus angkutan Wonosari-Yogyakarta sedang ngetem di Terminal Dhaksinarga Wonosari. KH/ Kandar

WONOSARI, (KH)— Eksistensi usaha jasa angkutan umum semakin teseok. Banyak berbagai faktor yang membuat semakin beratnya menjalankan usaha ini. Permasalahan yang dihadapi semakin menurunnya penumpang seakan mustahil ada solusinya.

Daya beli masyarakat terhadap sepeda motor yang semakin tinggi, menjadi pemicu utama menurunnya penumpang. Selain itu adanya kebiasaan mengajak rekan kerja atau teman sekantor oleh mobil berplat merah semakin membuat kru bus menggerutu.

“Satu dua penumnpang sangat berharga bagi kami, malah ada mobil plat merah atau mobil pribadi mengangkut penumpang 6 hingga 7 dalam sekali jalan,” keluh Nur Kholis, sopir angkutan trayek Wonosari-Yogya ini.

Hal tersebut terjadi dengan alasan teman kerja sekantor, atau dengan tujuan satu arah. Nur menyayangkan hal tersebut, diikuti dengan perasaan bingung karena budaya mengajak teman berangkat bersama merupakan hal yang lumrah.

“Misal dihitung, bisa kelihatan dalam sebulan berapa jumlah uang yang seharusnya masuk ke kami. Tapi bagaimana lagi, yang namanya mengajak teman itu hal yang wajar,” lanjut dia saat ditemui di Terminal Dhaksinarga.

Warga Siraman ini menganggap harga BBM tinggi malah lebih baik terhadap bidang pekerjaannya, karena penumpang mengalami kenaikan. Seperti kejadian beberapa waktu lalu, turunnya harga BBM diikuti dengan penurunan jumlah penumpang.

“Kalau BBM naik, maka banyak yang berfikir ulang untuk nglaju naik-turun Yogya-Wonosari karena biaya juga naik. Lha setelah BBM turun mereka pilih pakai sepeda motor,” Ujar Nur kholis pasrah.

Terpisah, saat dimintai tanggapan terkait hal ini, Kepala Bidang Transportasi Dishubkominfo Gunungkidul, Kuncoro Budi Santoso mengatakan, hal tersebut sulit pemecahannya.

“Ya bagaimana, kalau itu dianggap sebagai faktor yang menyebabkan berkurangnya potensi pendapatan angutan umum memang benar. Tetapi yang jelas, antara yang membawa mobil dan yang nebeng pasti ada relationshipnya,” terang Kuncoro, Kamis, (21/4/2016).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar