WONOSARI, (KH),– Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Gunungkidul, Untung Subagyo mewakili komunitasnya menyatakan keluhan dengan progres pemilu yang terus bergulir.
Ia dan teman-teman disabilitas mengaku hingga saat ini masih belum mengenal dengan jelas siapa Calon Legislatif (Caleg) baik tingkat Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) kabupaten, propinsi, hingga pusat dari partai-partai peserta pemilu.
“Termasuk belum tahu calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Kami tahunya calon presiden dan wakil presiden,” keluh Untung usai menerima sosialisasi dan pendidikan politik yang dilaksanakan oleh Badan Kesatauan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Gunungkidul yang bekerjasama dengan KPU dan Bawaslu Gunungkidul.
Padahal, ungkap Untung, jumlah penyandang disabilitas cukup banyak, yakni mencapai 2.400-an. Bahkan sebetulnya jika didata lebih mendetail jumlahnya sangat mungkin lebih banyak dari jumlah yang telah masuk ke KPU.
Untung menambahkan, komunitas disabilitas memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat. Jika ada Caleg yang mengenalkan diri serta serius memiliki program yang mampu mengakomodir aspirasi mereka, maka Caleg akan didukung dengan kompak.
“Pernah sekali ada Caleg DPR RI mengenalkan diri, itupun Caleg yang disabilitas. Selain itu belum pernah ada yang mengenalkan diri hingga saat ini,” imbuh Untung.
Jangankan pemilu tahun ini, Untung mengaku seumur-umur belum pernah ada Caleg yang hadir di tengah penyandang disabilitas menyampaikan program dan mendengarkan aspirasi.
Menurutnya, selama ini sosialisasi informasi seputar pemilu yang diperoleh hanya melalui Kesbangpol dan KPU. Partai-partai peserta pemilu belum pernah mengenalkan caleg-caleng yang diusung serta program apa yang ditawarkan kepada disabilitas.
Baca Juga: Risnawati Utami, Perempuan Gunungkidul Sebagai WNI Pertama Anggota Komite Hak Penyandang Disabilitas PBB
Sementara itu, anggota KPU Gunugkidul, Supami, S.Sos menyatakan, sosialisasi dan pendidikan politik bagi penyandang disabilitas bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih khususnya dari penyandang disabilitas.
Supami membenarkan bahwa penyandang disabilitas belum mengenal para caleg. Pihaknya mengaku akan memaksimalkan peran relawan demokrasi untuk turut serta menyampaikan informasi mengenai data caleg dari partai peserta pemilu. (Kandar)