GUNUNGKIDUL, (KH),– Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan daya saing daerah, empat universitas ternama di Indonesia, yaitu Universitas Diponegoro, Universitas Gunung Kidul, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dan Universitas Atmajaya Yogyakarta, bekerja sama untuk mengembangkan sebuah sistem inovatif bernama Sistem Informasi Ketahanan Pangan Terpadu (SIPADU).
Program ini merupakan penelitian terapan hibah Kemdikbudristek tahun 2024 yang bertujuan untuk memberikan solusi yang terintegrasi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks di berbagai daerah.
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan metode Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai stakeholders di Gunungkidul pada tanggal 31 Juli 2024. FGD tersebut bertujuan untuk menggali kondisi aktual ketahanan pangan dan daya saing daerah, serta memahami kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku di sektor tersebut.
Selanjutnya, pada tanggal 1 Agustus 2024, dilakukan uji coba dan penerapan aplikasi SIPADU berbasis Android dan website. Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah akses informasi terkait ketahanan, termasuk data produksi, distribusi, dan konsumsi pangan di daerah tersebut.
“Selain itu, SIPADU juga memiliki fitur untuk memantau kondisi pertanian secara real-time dan memberikan rekomendasi berbasis data untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas,” kata Wakil Rektor I UGK Catarina Wahyu Dyah belum lama ini.
Dalam rangka mendukung implementasi SIPADU, sosialisasi dilakukan kepada berbagai pihak, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pertanian dan Pangan, petani, penyuluh pertanian, serta masyarakat umum. Sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pihak memahami manfaat dan cara penggunaan SIPADU, sehingga dapat memaksimalkan potensi aplikasi tersebut dalam meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Kerja sama antar universitas ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam memperkuat sistem ketahanan pangan nasional dan mendorong akselerasi daya saing daerah melalui inovasi teknologi informasi.
“Dengan adanya SIPADU, diharapkan mampu menghadirkan solusi yang efektif dan berkelanjutan bagi berbagai tantangan yang dihadapi dalam sektor pangan saat ini dan di masa mendatang,” tukasnya. (Kandar)