Pelatihan Menulis Fiksi: Separuh Peserta Diharap Dapat Menelurkan Karya

oleh -
oleh
Mini GK, salah satu nara sumber sedang menyampaikan materi penulisan fiksi bagi remaja di DPK Gunungkidul. KH/ Kandar.
iklan dprd
Mini GK, salah satu nara sumber sedang menyampaikan materi penulisan fiksi bagi remaja di DPK Gunungkidul. KH/ Kandar.

WONOSARI, (KH)— Kegiatan pelatihan penulisan fiksi yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Gunungkidul telah usai. Selama dua hari sebanyak 30 pelajar dari berbagai institusi pendidikan di Gunungkidul telah belajar dari nara sumber dengan karya yang sudah tidak asing lagi.

Panitia penyelenggara, M. Hari Wijaya, mengatakan, nara sumber yang didatangkan untuk menyampaikan materi diantaranya Novelis nasional, Abidah El Khalieqy, penulis kolom di media, Ummi Azurasantika, Novelis Gunungkidul, Mel Saliha dan Mini GK.

“Kali ini kita latih dan sampaikan materi terkait menulis dengan nafas panjang (novel). Sebelumnya kegiatan pelatihan penulisan cerpen sudah pernah dilakukan,” ungkapnya, Kamis, (20/4/2017).

Dirinya menilai, antusiasme remaja atau pelajar Gunungkidul untuk menulis cukup tinggi, dibuktikan dengan jumlah pendaftar lebih banyak dari jumlah kuota yang ditentukan. Dari 30 peserta yang terlibat, Hari berharap, separuh diantaranya dapat menelurkan sebuah karya novel.

iklan golkar idul fitri 2024

“Harapannya, 50 persen diantaranya berhasil menyelesaikan sebuah karya novel. Selanjutnya akan kita upayakan karya-karya tersebut dapat diterbitkan,” harap Hari.

Menurutnya, sesuai tema pelatihan, menulis dapat menjadi sarana perjuangan. Menulis dengan mengambil tema isu-isu terkini, seperti peringatan RA Kartini, isu kesetaraan gender, isu lingkungan dan lainnya.

Setelah pelatihan usai seluruh peserta diminta untuk menulis synopsis cerita. Meski diakui kekuatan cerita belum nampak, Hari punya harapan besar bahwa kelak mereka akan menjadi penulis-penulis baru di Gunungkidul.

“Selain membawa nama baik bagi daerah, karya-karya remaja harapannya dapat dipublish minimal untuk pasar sendiri atau seluas-luasnya,” Harap M. Hari Wijaya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar