Wisata Goa Pindul, Petugas TPR Keluhkan Joki Jalur Tikus

oleh -1419 Dilihat
oleh
TPR pindul. Foto : Kandar
TPR pindul. Foto : Kandar
TPR pindul. Foto : Kandar

KARANGMOJO, (KH) — Seperti biasa setiap musim liburan, destinasi wisata Goa Pindul selalu dibanjiri wisatawan. Permasalahan adanya joki (jasa antar) menuju lokasi wisata tanpa melewati pos Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) masih saja ada.

Disampaikan Rudi Susanto, salah satu petugas penjaga TPR 1, setiap jalan utama dari empat TPR yang ada, terdapat jalan pintas (jalur tikus) menuju lokasi goa. Menurutnya, keberadaan jalur tersebut tentu sangat merugikan, karena mengurangi jumlah pendapatan.

“TPR 1 depan balai desa, ada 2 jalur tikus; TPR 2 di Padukuhan Kedung Gupit/ dari arah Gading, ada 1 jalur; TPR 3 di Padukuhan Seropan, ada 1 jalur; TPR 4 di Padukuhan Sokoliman, ada 3 jalur,” ujarnya.

Diakui, persoalan jalur tikus tersebut sulit diatasi. Tertib masuknya wisatawan yang dapat diantisipasi, dan jumlahnya sudah menurun drastis, adalah upaya penerobosan pintu TPR oleh wisatawan yang mengaku warga lokal.

“Saya unsur dari Pemdes, jadi kenal siapa-siapa yang lewat. Jika belum saya kenali, kemudian hendak masuk dan mengaku sebagai warga lokal, sebagai antisipasi saya tanya alamat lengkapnya, atau siapa kepala dukuhnya?,” tambahnya.

Membuatnya heran, ada juga joki yang mengawal rombongan bus atau mobil pribadi, kemudian melobi di TPR. Bisa jadi, jumlah yang dibayar kurang sesuai.

Dirinya sangat menyayangkan masih adanya persoalan jalur tikus tersebut, karena banyak masukan dari wisatawan yang pada akhirnya kecewa, lantas mengeluh karena akses yang dilalui kondisi jalurnya (jalur tikus) jelek atau sulit.

Upaya penertiban sudah berulang kali dilakukan oleh pihak-pihak terkait, namun masih sulit dihilangkan. Selain komitmen bersama untuk mendorong tertibnya retribusi, Disbudpar juga berupaya dengan memasang papan-papan besar petunjuk jalur menuju Goa Pindul dari semua penjuru pintu masuk yang resmi atau melalui TPR.

“Terkait hal ini, sebenarnya sangat-sangat tergantung koordinasi dengan Pemdes setempat. Jalur-jalur tikus tersebut akan menjadi evaluasi ke depan,” Kata Kepala bidang pengembangan produk wisata Disbudpar Gunungkidul, Hari Sukmono via telepon, senin, (20/7/2015). (Kandar).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar