Wisata Geosite Gunungsewu Dongkrak Perekonomian Masyarakat

oleh -2055 Dilihat
oleh
Kunjungan kerja Menteri PPN yang diwakili Sekretaris Bappenas Republik Indonesia, Himawan Hariyoga Djojokusumo. (Frd)

WONOSARI,(KH),– Sekretaris Bappenas Republik Indonesia, Himawan Hariyoga Djojokusumo berkunjung ke Gunungkidul. Bersama rombongan dia meninjau kawasan Geosite Ngingrong, Rabu (14/10/2020).

Dalam kesempatan kunjungan dia mengutarakan, Kawasan Geosite Gunungsewu yang ada di pulau Jawa bakal menjadi prioritas pembangunan Nasional.

Menurutnya rencana tersebut dilakukan lantaran saat ini kawasan wisata Gunungsewu dianggap berkontribusi besar dalam mendongkrak perekonomian lokal masyarakat.

“Kontribusi terhadap ekonomi terus meningkat, data yang kami peroleh menunjukkan bahwa di tiga Kabupaten (Pacitan,  Wonogiri dan Gunungkidul) mengalami peningkatan. Sebelumnya Rp 31 miliar di tahun 2015 menjadi Rp 43 miliar di tahun 2019. Suatu lonjakan yang cukup besar hampir 50%,” ujar Himawan saat melakukan kunjungan kerja di kawasan Geosite Ngingrong, Kalurahan Mulo, Kepanewon Wonosari.

Dia menambahkan, bahwa saat ini Indonesia memiliki 160 situs geopark nasional. Dari jumlah tersebut lima diantaranya telah diakui sebagai kawasan Global Geopark Network (GGN) Unesco termasuk kawasan Gunungsewu yang ada di tiga Kabupaten yakni Gunungkidul,  Wonogiri Jawa Tengah dan Pacitan Jawa Timur.

“Untuk itu kedepan Gunungsewu akan menjadi prioritas pembangunan Nasional,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Jaringan Geopark Indonesia, Budi Martono mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan bertemu dengan tiga Bupati yakni Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan.  Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas rencana program kedepan tentang pengembangan Geosite Gunungsewu.

“Oleh Bappenas kita ditantang mau diapakan kedepan Geosite ini. Saya harus menyusun masterplan lalu memperjuangkan Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan,” kata Budi.

Dia menambahkan bahwa infrastruktur dan visibilitas menuju lokasi Geosite harus dilakukan penataan.  Budi mencontohkan, seperti lokasi Geosite Luweng Cokro yang berada di Kepanewon Ponjong, keterbatasan akses dan pengelolaan akan menjadi pekerjaan rumah baginya. (Frd)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar