WONOSARI,(KH).– Dinas Kesehatan Gunungkidul menghimbau warga agar mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang mulai banyak menyerang warga. Dinkes mencatat, ada 234 kasus DBD hingga bulan September 2014.
Suminto, Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul mengatakan, kejadian DBD terjadi di seluruh wilayah di Gunungkidul. Kecamatan Wonosari menjadi daerah paling banyak kejadiannya, dengan 12 pasien selama dua bulan terakhir.
“Puncak kasus DBD tertinggi terjadi pada Bulan Januari yang mencapai 34 penderita. Jumlah penderita kemungkinan masih bisa bertambah,” ungkapnya, Minggu (12/10/2014).
Suminto menjelaskan, berdasarkan penyelidikan yang dilakukuan petugas, nyamuk berkembang lebih besar pada kawasan yang padat penduduk. Kecamatan Wonosari menjadi daerah paling banyak penderita DBD, karena populasi penduduknya paling padat. Selain itu, juga banyak industri yang memungkinkan perkembangan nyamuk aides aigepty.
“Nyamuk ini (aides aigepty) ternyata berkembang dengan cepat di luar rumah, bukan di dalam rumah. Sampah atau tempat-tempat yang bisa menampung air yang berada di luar rumah menjadi sarana bagi nyamuk untuk berkembang biak,” jelasnya.
Untuk mencegah banyaknya penderita DBD, Dinkes Gunungkidul telah melakukan berbagai upaya, di antaranya melakukan pengasapan atau fogging di beberapa kecamatan. Dinkes intensif melakukan pengasapan di sekitar rumah penderita DBD. “Fogging telah kita laksanakan di Ponjong, Saptosari, Nglipar dan Wonosari,” ucapnya.
Untuk mencegah masyarakat terkena DBD, Dinkes Gunungkidul mengajak masyarakat berpola hidup sehat dengan memperhatikan pembuangan barang bekas, genangan air yang dapat menimbulkan sarang nyamuk. “Kebersihan lingkungan dan mengubur barang bekas bisa kita lakukan untuk mengantisipasi DBD,”tambah Suminto.
Sementara, Sekretaris Dinkes Gunungkidul Dewi Irawati berharap, menjelang musim penghujan, masyarakat agar meningkatkan kebersihan lingkungan atau memberatas sarang nyamuk. “Memberantas sarang nyamuk ini adalah dengan memutus perkembangbiakannya sebelum nyamuk tumbuh dewasa atau saat menjadi jentik-jentik,” pungkasnya. (Juju/Bara).