Sebagaimana diketahui, tradisi kebersamaan masyarakat seperti yang dilakukan warga Padukuhan Klegung merupakan wujud ucap syukur warga atas berkah Sang Pencipta melalui panenan hasil bumi yang diperoleh warga.
Demikian pula berkumpulnya warga di petilasan tersebut merupakan bakti warga kepada Sang Pencipta dengan cara merawat tempat-tempat yang memiliki nilai manfaat, historis, dan atau penghargaan peninggalan budaya masa lalu.
“Antusiasme masyarakat masih ada ketika menggelar tradisi Nyadran,” terang Sutrisno.
Sementara itu, Camat Nglipar, Witanto sangat mendukung masyarakat yang masih bersedia melestarikan aat tradidi. Dirinya juga meminta keberadaan kearifan lokal tersebut tetap dijaga.
“Ini bagian dari budaya. Perlu dijaga dan dilestarikan. Ambil nilai-nilai manfaat yang ada di dalamnya,” pintanya. (JNE).