Universitas Gunung Kidul Memasuki Usia Ke- 21

oleh -408 Dilihat
oleh
Ugk
Puncak dies natalis UGK ke- 21. (Ist)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Tepat tanggal 1 Oktober 2022, usia Universitas Gunung Kidul (UGK) memasuki 21 tahun. Perjalanan yang cukup panjang dengan penuh dinamika.UGK dirintis untuk pertama kalinya oleh salah satu tokoh yang konsen terhadap pendidikan, Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, S.H., L.L.M 21 tahun yang lalu. Atas keprihatinan Prof Koesnadi terhadap Kabupaten Gunungkidul yang masih “tertinggal” pada masa itu.

Wilayah Gunungkidul yang luasnya hampir separuh propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah yang sangat tandus. Dibalik kondisi geografis yang dipenuhi dengan perbukitan kapur (karst), Gunungkidul menyimpan kekayaan alam yang luar biasa.

Perbukitan karst yang terbentuk jutaan tahun yang lalu, merupakan potensi yang luar biasa, baik dari sisi keilmuan maupun lingkungan. Keberadaan perbukitan karst menjadi kajian ilmiah dari berbagai aspek lingkungan dan budaya. Gunungkidul juga memiliki garis pantai terpanjang. Binir pantai berupa tebing dan pasir putih nan eksotis.

Berbagai kekayaan lain seperti hasil pertanian (singkong), merupakan salah satu produk pertanian yang memiliki potensi luar biasa sebagai produk olahan pangan alternatif. Gunungkidul juga merupakan penyuplai hewan ternak sapi, dengan sapi unggulan khas yang disebut Sapih Putih Ongole (SPO) .

Rektor UGK, Dr. Djuniawan Karna Djaja, MPA sangatlah optimis, bahwa Gunungkidul akan menjadi “primadona” bagi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berbagai potensi yang ada menjadi suatu keniscayaan bahwa Gunungkidul akan menjadi kawasan yang akan mensejahterakan masyarakatnya, apabila dikelola denga sungguh-sungguh.

“Keberadaan UGK, dengan “Tri Dharma Perguruan Tinggi” yang melekat pada lembaga pendidikan tinggi (Universitas) teriplementasikan dalam: pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, tentu saja akan menjadi penting bagi kemajuan Gunungkidul,” kata dia dalam dies natalis ke 21 di komplek kampus di Selang, Wonosari, belum lama ini.

Untuk meneguhkan hal tersebut, UGK, dalam dies natalis ke 21 mengambil tema yang terinspirasi dali filosofi Jawa ‘nyawiji, greget, sengguh, ora mingkuh’, yang mengandung makna: optimis untuk maju kedepan dengan segala kerendahan hati.

Djuniawan menegaskan, sebagai lembaga pendidikan tinggi, setiap kebijakan yang diambil selalu berpijak pada nilai-nilai budaya asal untuk menuju kepada peradaban global.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta yang berkesempatan hadir memberikan ucapan selamat kepada UGK yang telah memasuki usia yang ke 21.

Bupati merasa optomis, keberadaan UGK akan memberikan dampak pada peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM). Sunaryanta juga berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk mengembangkan ilmunya, sehingga dapat memberikan kontribusi demi kemajuan Gunungkidul. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar