Ubet Ngliwet Ala Pemuda Cuwelo: Dari Antar Warga Sakit Kini Layani Jasa Angkutan Charter

oleh -19795 Dilihat
oleh
Kocheng CCP dan armada angkutan Carry trade mark-nya.
Saat akan mengantarkan warga yang meminta tolong diantar berobat ke rumah sakit. Foto: CCP.

Ditanya pengalaman paling menarik selama menjalankan usaha sewa angkutan di perdesaan, Kocheng bercerita, ia pernah diminta mengantar warga yang akan melahirkan ke rumah sakit. Karena musim hujan, jalanan di desa menjadi mblekuk (becek) sehingga menyebabkan mobilnya selip tidak mau jalan. Di saat darurat harus segera mengantar ibu yang mau lahiran itu, ia tiba-tiba mendapatkan ide untuk sengaja mengempeskan ban mobil, sehingga kendaraan dapat keluar dari jebakan tanah becek. “Menjadi kelegaan tersendiri mas. Meski ban dibiarkan kempes sampai di rumah sakit, si ibu yang mau lahiran dapat diantar sampai rumah sakit dengan selamat,” ungkapnya.

Ada pengalaman yang mengesankan lainnya. Saat mengantarkan rombongan manten dari tetangga desanya ke wilayah di Banjarnegara. Hampir sampai di tempat tujuan, ia dan rombongan semobil justru terjebak di jalan yang tidak bisa lagi dilewati kendaraan. Akhirnya rombongan jagong manten tersebut dilangsir dengan sepeda motor oleh keluarga besan.

Ditanya tentang tarif atau harga sewa. Untuk perjalanan luar kota atau rombongan wisata, pemilik nama asli Antonius Hermoyo ini telah memiliki tarif standar. “Saya dan rekan-rekan yang menjadi mitra telah memiliki tarif standar untuk charteran luar kota, mantenan luar kota, dan charteran wisata. Ya, untuk perjalanan luar kota atau wisata, kami harus berhitung teliti agar tidak tekor,” ungkapnya.

Sementara, untuk keperluan mengantar tetangga yang sakit atau rombongan takziah yang ia sebut sebagai tugas sosial, ia tidak pernah mau menetapkan tarif. Berdasarkan pengalaman yang ia jalani, para tetangga sudah paham biaya pengganti untuk jasa pengantaran itu. Ia juga mengaku tak pernah merasa kurang atas uang pengganti yang diberikan oleh para tetangga yang mempergunakan jasa antaran itu.

“Saya bisa merasakan sendiri kesulitan orang yang dadakan berobat ke rumah sakit atau dadakan harus pergi untuk melayat. Dulu pernah simbok saya sakit. Saya dan Bapak juga pas tidak pegang uang. Saya belum punya mobil. Di tengah kerepotan itu, ada tetangga yang mengantar simbok dan memberi pinjaman uang untuk keperluan selama di rumah sakit. Karena itu, Bapak dan Simbok selalu berpesan, agar jangan sekali-kali menetapkan ongkos untuk keperluan mengantar ke rumah sakit atau layatan. Itu amanat yang saya pegang mas,” ungkap Kocheng atau Cheng-Cheng Po mengakhiri pembicaraan.

Pembaca yang memerlukan jasa sewa angkutan CCP Multi Trans dapat mengubungi kontak telepon/WA 085249800220. (Kandar).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar