Tradisi Gumbreg Karangrejek Digelar Meriah

oleh -1918 Dilihat
oleh
Pelaksanaan tradisi Gumbregan di Padukuhan Blimbing, Desa Karangrejek. KH/ Kandar
Pelaksanaan tradisi Gumbregan di Padukuhan Blimbing, Desa Karangrejek. KH/ Kandar
Pelaksanaan tradisi Gumbregan di Padukuhan Blimbing, Desa Karangrejek. KH/ Kandar

WONOSARI, (KH)— Warga Padukuhan Blimbing Desa Karangrejek menggelar adat tradisi Gumbregan pada Selasa Wage, (2/8/2016). Secara umum peserta yang mengikuti tradisi ini adalah pemilik ternak.

Pelaksanaan Gumbreg kali ini sedikit berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya, karena prosesi tradisi berbarengan dengan ulang tahun sewindu Sanggar Omahku Wacana Tirtomoyo Desa Karangrejek.

Sehingga Puluhan masyarakat yang melaksanakan kenduri Gumbregan di area pelaksanaan upacara peringatan Sanggar tersebut dapat sekaligus ikut menyaksikan berbagai gelaran pentas seni dan adat tradisi lokal.

Ketua panitia penyelenggara pentas kesenian peringatan sanggar, Supramonco mengungkapkan, adat tradisi Gumbregan merupakan suatu adat turun temurun masyarakat pedesaan khususnya bagi petani dan peternak.

“Gumbregan digelar dengan harapan agar hewan ternak bermanfaat bagi pemiliknya serta mudah beranak pinak,” terangnya.

Ketupat, ketan woran, sesaji dan berbagai jenis umbi-umbian merupakan ubo rampe weton atau masakan khas yang lazim ada disediakan pada ritual tradisi ini. Masyarakat menempatkan semua olahan di atas tampah atau nampan.

Tradisi ini juga diharapkan membawa berkah kepada upaya olah tani masyarakat, termasuk diantaranya alat pertanian dapat bermanfaat dengan baik. Setelah berbagai sajian weton didoakan oleh kaum atau juru doa kemudian beraneka olahan makanan dibagikan ke tetangga terdekat.

Sebagian dari olahan juga dimakan bersama, sebagian yang lain diberikan kepada ternak kambing dan sapi. Disebutkan ada pula yang memiliki kebiasaan menggantungkan ketupat jenis tertentu di kandang ternak. Tak ada harapan lain kecuali memohon kepada Tuhan agar hewan ternak yang dipelihara menguntungkan bagi pemilik.

Nampak diarea Gumbregan peralatan tani dipajang, ada bajak kuno, keranjang, dan peralatan tani yang lain. Tak ketinggalan hewan berupa sapi, kerbau, kambing dan lainnya dibawa oleh masyarakat mendekat ke area kenduri. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar