PLAYEN, (KH),– Kelompok Tani (Poktan) Sedyo Maju Dusun Srikoyo Bersama BPTP Balitbangtan Yogyakarta dan Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul melakukan “Panen Perdana” Kedelai varietas Dena-1 (varietas kedelai unggul tahan naungan).
Poktan Sedyo Maju Dusun Srikoyo, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul patut bangga karena mereka telah berhasil melaksanakan Budidaya Kedelai Tahan Naungan (Budena) dengan hasil ubinan 3,5 ton per hektar.
Hal ini dibuktikan pada panen kedelai dengan paket teknologi Budena pada, Kamis, (2/5/2019). Percontohan teknologi seluas 5 ha yang diusahakan oleh kelompok tani Sedyo Maju ini berada di bawah hutan kayu putih.
Peneliti Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, Prof, Dr, Ir, Bambang Sutaryo mengatakan, teknologi budidaya kedelai tahan naungan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kedalai dalam negeri. Saat ini dalam setahun hanya mampu memenuhi lima puluh persen dari 2,4 juta ton kebutuhan nasional.
Teknologi budidaya kedelai tahan naungan atau Budena ini sangat cocok di tanam di lahan kering dengan pola tanam tumpang sari seperti di Gunungkidul. Fokus pengembangan tanaman ini akan dibudidayakan melalui pemanfaatan areal di bawah tegakan, baik tegakan tanaman perkebunan, industri, hutan maupun tanaman pangan.
Poktan menerapkan komponen teknologi Budena menggunakan varietas unggul kedelai Dena-1, dengan pola tanam Jajar Legowo, dan pemupukan sesuai kebutuhan hara tanah di desa Bleberan. Dena-1 menghasilkan 3,1 t/ha biji, sedangkan dengan menggunakan pola petani Grobogan menghasilkan 1,2 t/ha. Dengan demikian Dena-1 memberikan keunggulan terhadap Grobogan sebesar 2,5 kalinya.
Panen dan kunjungan di lapangan dilanjutkan dengan diskusi bersama antara petani, pengusaha dan aparat pemerintah, dengan nara sumber Dr. Ir. Yuliantoro Baliadi dari Balitkabi. Dalam diskusi ditegaskan bahwa kedepan Balitkabi menyatakan siap untuk mendukung pengembangan Teknologi Budena secara luas di Gunungkidul.
“Petani juga berharap bahwa hasil panen yang tinggi dapat diikuti dengan harga yang tinggi pula sehingga pendapatan petani meningkat,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Ir.Bambang Wisnu Broto disela kegiatan.