Seorang Kakek di Playen Diketemukan Bunuh Diri di Pomahan Suwung

oleh -719 Dilihat
oleh
Ilustrasi. sumber: Antara Foto.

PLAYEN, (KH),- Warga Ngasem Selatan dan Dusun Papringan Desa Plembutan Playen Gunungkidul kaget dan berduka karena mendapati seorang kakek warga setempat bernama Wagiman (70) telah meninggal dunia karena gantung diri di sebuah rumah kosong atau pomahan suwung pada Kamis (1/8/2019) pukul 08.15 WIB. Demikian rilis informasi yang diperoleh KH dari pihak Polsek Playen pada Senin (1/8/10), pukul 10.30 WIB.

Dalam rilis dari Polsek Playen, anak perempuan korban bernama Erna (34) menerangkan bahwa sekira pukul 0700 WIB korban pergi tanpa pamit dari rumah Erna di Dusun Ngasem Selatan. Atas kepergian ayahnya tersebut, selanjutnya Erna memberitahu kakaknya Pramono (41) bahwa ayahnya pergi belum pulang. Kemudian Erna dan Pramono bersama-sama mencari korban di bekas rumah orang tuanya yang telah kosong (pomahan suwung) di Dusun Papringan.

Di rumah yang kosong tersebut, Erna dan Pramono menemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dalam posisi gantung diri. Atas temuan tersebut, keduanya langsung meminta tolong warga sekitarnya, dan kemudian melaporkan kejadian ke Polsek Playen pada pukul 08.15 WIB.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis oleh pihak Puskesmas Playen II yang datang ke lokasi kejadian dipimpin dr. Supriyono mendapatkan temuan bahwa korban meninggal dunia sekitar pukul 07.15 WIB. Tidak diketemukan adanya tanda-tanda kematian karena unsur kriminal atau kekerasan yang dilakukan orang lain. Berdasarkan temuan lapangan dan keterangan saksi, pihak medis menyimpulkan bahwa kematian korban adalah karena bunuh diri dengan gantung diri.

Selesai pemeriksaan medis oleh pihak Puskesmas dan pihak Polsek Playen, jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dirukti dan dimakamkan. Kades Plembutan dan Camat Playen juga menyaksikan proses penyerahan jenazah dari pihak kepolisian kepada pihak keluarga. (Kandar).

****

Catatan Redaksi:

  1. Kejadian bunuh diri adalah peristiwa kemanusiaan dan problema kita bersama, dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status sosial, pendidikan, agama, jender, dan atribut-atribut lainnya. Ayo bantu ringankan beban dan pulihkan keluarga terdampak bunuh diri, dan berhentilah mencemooh, mengolok-olok atau menghujat orang/keluarga penyintas dari bunuh diri.
  2. Ayo bantu cegah bunuh diri di Gunungkidul dengan cara peduli kondisi fisik dan kejiwaan anggota keluarga, sanak saudara, dan sesama. Berikan bantuan kepada sesama yang memerlukan dukungan permasalahan kejiwaan atau kesejahteraan mental.
  3. Menyambungkan sesama yang membutuhkan pertolongan problema kejiwaan dengan layanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit) atau layanan konseling kepada pemuka masyarakat dan pemuka agama setempat dapat menjadi upaya preventif mencegah bunuh diri.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar