
SAPTOSARI, (KH),– Seperti diketahui, momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada (2/5) kemarin Presiden Joko Widodo mengundang para pegiat literasi se Indonesia. Bagi mereka, bertemu presiden merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.
Hal yang sama dirasakan pegiat literasi asal Gunungkidul, Andriyanta. Pemuda asal Desa Kepek, Kecamatan Saptosari ini awalnya sempat tak percaya mendapat undangan menjadi tamu presiden. Dirinya merupakan 1 dari 44 tokoh dari berbagai wilayah pelosok di Indonesia yang mendapat kesempatan bertemu langsung dengan Jokowi di Istana Kepresidenan.
“Pada awalnya saya tidak percaya, sebab telepon undangan tersebut benomor pribadi,” ujar Andriyanta, Jum’at, (5/5/2017).
Dirinya baru percaya saat disuruh mengecek di nomor resmi kesekretariatan presiden, diikuti adanya kiriman kode boking pesawat. Kebanggaan yang luar biasa ia rasakan. Bagaimana tidak, kegigihan bersama rekan-rekannya di TBM Kuncup Mekar mendapat apresiasi dari orang nomor 1 di Indonesia.
Kegiatan yang dijalankan di TBM tergolong inspiratif, berbagai program kegiatan literasi yang dirintis membuat Desa Kepek diresmikan sebagai kampung literasi pertama di kabupaten Gunungkidul.
Dalam kesempatan bertemu presiden, ia dan pegiat literasi lain memaparkan kegiatan berupa perjuangan dan upaya mengajak serta mendorong masyarakat untuk membaca. Dengan berbagai cara berusaha mendekatkan akses pelajar dan masyarakat dengan buku.
Jokowi, sebagaimana Andriyanta utarakan, cukup terkesan. Seusai pertemuan tersebut presiden langsung memerintahkan kepada Mendikbud agar setiap titik kegiatan para pegiat literasi diberi tambahan koleksi buku.
“Kami akan mendapat kiriman minimal 10.000 buku,” tutur Andriyanta senang. (Kandar)