Faktor Risiko Kepribadian Narsistik
Umumnya, kepribadian narsistik mudah ditemukan pada awal usia dewasa seseorang. Namun pada beberapa kasus, sebagian remaja yang baru mengalami pubertas juga akan memiliki sifat narsisme. Hal tersebut belum tentu akan berlanjut sampai mereka dewasa karena beberapa faktor juga memengaruhi kemunculan sikap narsisme. Berikut ini beberapa faktor risiko untuk gangguan kepribadian narsistik, yaitu:
Penyebab Kepribadian Narsistik
Sebenarnya penyebab utama yang bisa menyebabkan gangguan kepribadian narsistik belum diketahui. Seperti gangguan mental lainnya, penyebabnya sangat kompleks. Masa kanak-kanak yang disfungsional bisa saja memiliki korelasi dengan gangguan kepribadian narsistik. Faktor disfungsional tersebut bisa saja karena orangtua yang memanjakan anaknya terlalu berlebihan, memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap anak, perlakuan kejam terhadap anak, ataupun anak sering diabaikan oleh orangtua. Meskipun bisa jadi, tetapi terdapat faktor genetik yang membentuk perilaku nasrsistik. Hal tersebut dikarenakan adanya hubungan antara otak dengan perilaku serta kemampuan berpikir yang memainkan peran dalam perkembangan gangguan kepribadian narsistik.
Gejala Kepribadian Narsistik
Kepribadian narsistik masuk dalam kategori gangguan kepribadian (antisosisal dan pembatasan diri) karena pada umumnya pengidap gangguan kepribadian ini memiliki perilaku yang dramatis dan emosional. Berikut ini gejala dari gangguan kepribadian narsistik, yaitu:
Namun di balik semua perilaku ini, terletak harga diri yang rapuh. Umumnya, Seseorang dengan kepribadian narsistik memiliki kesulitan untuk menerima kritik. Ia memiliki kecenderungan untuk menyembunyikan rasa malu dan rasa “terhina”. Setelahnya, ia bisa jadi bereaksi dengan kemarahan, penghinaan, serta berbagai cara untuk meremehkan orang lain, sehingga membuat dirinya terlihat lebih baik.
(Red)