Sebanyak 100.000-an Hewan Ternak Gunungkidul Ditargetkan Tervaksin PMK Tahun Ini

oleh -287 Dilihat
oleh
Vaksin
Vaksinasi PMK dan Penandaan ternak massal di Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),— Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul targetkan tindakan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak tahun ini mencapai 205.000 kali vaksinasi. Total capaian vaksinasi tersebut merupakan akumulasi 2 kali tindakan vaksinasi bagi tiap ternak.

Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti menyebutkan, ada sebanyak 100.000an ternak diupayakan mendapatkan vaksinasi, masing-masing ternak sebanyak dua kali.

“Populasi saat ini ada 151.000 ternak, maka kalau 2 kali vaksinasi menjadi 300.000-an kali vaksinasi,” kata dia saat pelaksanaan vaksinasi massal di Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Jumat (4/11/2022).

Dia mengungkapkan, prosentase target yang dipatok hingga akhir tahun 2022 ini sekitar 69 persen dari keseluruhan ternak. Sejumlah kendala pun ia hadapi, antara lain tak ada kandang komunal dan tenaga vaksinator yang terbatas.

Dalam pelaksanaan vaksinasi serentak siang tadi, hadir Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Makmun Msc.

drh. Makmun mengatakan, vaksinasi massal di Gunungkidul merupakan upaya pemerintah mempercepat dan menuntaskan vaksinasi PMK. Pelaksanaannya se-Pulau Jawa bersama-sama atau serentak terkoordinir dengan dinas di masing-masing kabupaten kota.

“Hingga hari ini lebih dari 5 juta ternak tervaksin, persisnya 5.211.000, ternak. Capaian tersebut terdata terus pada sistem data kami. Di-update dari tiap propinsi dan kabupaten,” kata Makmun.

Sistem data yang dimiliki juga memuat data ternak sembuh dari PMK, data ternak tertangani dan seterusnya. Dia mengungkapkan, capaian penularan PMK pernah menjangkit sekitar 500.000 ternak. Namun, hari ini tersisa sekitar 34.000-an ternak yang terkena PMK.

“Artinya pengendalian berjalan dengan baik, dari sisi bio security, pengendalian lalu lintas dan pengendalian dengan vaksinasi,” sambung dia.

Serentak pula, selain vaksinasi ada penandaan dan pendataan ternak. Tindakan tersebut dilakukan supaya diketahui secara valid berapa jumlah ternak, lalu lintas ternak, hingga diketahui juga asal-usul dan riwayat ternak.

“Ternak dari mana, pernah menerima vaksin atau tidak, semua dapat diketahui dari tanda barcode yang dipasang di telinga ternak,” lanjut Makmun.

Makmun berharap, vaksinasi dan penandaan dapat mengembalikan kepercayaan pasar sehingga harga ternak makin bagus. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar