TANJUNGSARI, kabarhandayani,– Kasus pencurian baru saja terjadi di SD Muhammadiyah Jarah Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Selasa (30/9/2014). sejumlah uang dan barang elektronik lenyap diembat maling yang sebelumnya telah berhasil mencongkel daun jendela.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Jarah, Sardi SPdi mengemukakan, kejadian ini diketahui pertama kali oleh penjaga sekolah, Wasiman sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah melakukan koordinasi, kasus ini baru dilaporkan ke pihak yang berwajib sekitar 2 jam setelah kejadian.
“Yang hilang ada leptop, printer, CD player, uang tunai Rp 40 ribu, dan microphone. Kalau dijumlah kurang lebih sekitar Rp 5 juta,” terang Sardi, Selasa (30/9/2014) di ruang kerjanya.
Sardi melanjutkan, sejumlah barang yang hilang tersebut disimpan dalam satu ruang namun ditaruh dalam almari yang berbeda. Sebelumnya pencuri sempat mengobarik-abrik seluruh laci meja dan isi almari. Ruangan itu nampak masih kelihatan berantakan dan belum dibereskan.
“Gedung ini dipergunakan untuk ruang guru, perpustakaan, dan ruang dan ruang kepala sekolah. Seharusnya sekolah ini kalau malam memang dijaga tapi kebetulan tadi malam penjaga sekolahnya tidak tidur di sini,” lanjut Sardi.
Selain berencana melaporkan ke pihak berwajib, Sardi juga telah melaporkan kejadian ini pada Dukuh Jarah dan beberapa pengurus komite sekolah. Dari musyawarah telah dilakukan, pihak sekolah akan melakukan inventigasi khusus terhadap kasus ini.
“Kita ingin mengetahui siapa pelakunya agar bisa menimbulkan efek jera dan tidak meresahkan masyarakat sekitar,” pungkasnya.(Maryanto/Tty)
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Jarah, Sardi SPdi mengemukakan, kejadian ini diketahui pertama kali oleh penjaga sekolah, Wasiman sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah melakukan koordinasi, kasus ini baru dilaporkan ke pihak yang berwajib sekitar 2 jam setelah kejadian.
“Yang hilang ada leptop, printer, CD player, uang tunai Rp 40 ribu, dan microphone. Kalau dijumlah kurang lebih sekitar Rp 5 juta,” terang Sardi, Selasa (30/9/2014) di ruang kerjanya.
Sardi melanjutkan, sejumlah barang yang hilang tersebut disimpan dalam satu ruang namun ditaruh dalam almari yang berbeda. Sebelumnya pencuri sempat mengobarik-abrik seluruh laci meja dan isi almari. Ruangan itu nampak masih kelihatan berantakan dan belum dibereskan.
“Gedung ini dipergunakan untuk ruang guru, perpustakaan, dan ruang dan ruang kepala sekolah. Seharusnya sekolah ini kalau malam memang dijaga tapi kebetulan tadi malam penjaga sekolahnya tidak tidur di sini,” lanjut Sardi.
Selain berencana melaporkan ke pihak berwajib, Sardi juga telah melaporkan kejadian ini pada Dukuh Jarah dan beberapa pengurus komite sekolah. Dari musyawarah telah dilakukan, pihak sekolah akan melakukan inventigasi khusus terhadap kasus ini.
“Kita ingin mengetahui siapa pelakunya agar bisa menimbulkan efek jera dan tidak meresahkan masyarakat sekitar,” pungkasnya.(Maryanto/Tty)
