KARANGMOJO,(KH)— Doktor Abdul Basith (57), teman akrab Drs H Harun Al Rosyid Pimpinan Pondok Pesantren Al Hikmah, berkunjung ke PP Al Hikmah pada Sabtu (25/10) dalam rangka reuni kecil-kecilan, menghapus rindu. Dr Abdul Basith adalah teman Drs Harun ketika masih bersekolah SMA di Yogyakarta.
Di depan ratusan santri PP Al Hikmah, Dr Abdul Basith memberikan motivasi kepada santri untuk berani menjadi pengusaha, tidak hanya menjadi pembeli. Mengapa bangsa ini yang jadi pengusaha hanya sedikit? Menurut Abdul Basith, ini sebetulnya salah kaprah orang tua memberikan dorongan anaknya.
”Ya anakku belajar yang rajin, biar cepat mendapatkan pekerjaan. Mestinya orang tua bercita-cita anaknya menjadi pengusaha, tidak asal menjadi pegawai negeri atau buruh di pabrik,” kata Abdul Basith.
Indonesia itu tanahnya subur, tapi mengapa masih mendatangkan beras dari luar negeri, buah-buahan juga mendatangkan dari luar negeri. “Mestinya negara kita sudah dapat membuat mobil sendiri, pesawat terbang sendiri, tetapi karena bangsa kita masih ada yang dicekokii bangsa lain,” ujarnya.
Menurutnya, ada yang mencegah keinginan putra-putri bangsa untuk maju untuk memproduksi mobil dan kapal terbang. ”Udah jangan buat mobil, pakai ini saja kamu dapat uang.” tambah Abdul Basith.
Abdul Basith juga mengajak santri untuk siap menjadi pengusaha, “Ya Allah, ini momentum yang baik tanggal 1 Muharram 1436 H, saya siap menjadi pengusaha, walaupun dari usaha kecil-kecilan. Bagaimana santriwan-santriwati siap jadi pengusaha?” tanya Abdul Basith. “Siap pak,” jawab santriwan-santriwati PP Al Hikmah Karangmojo.
Menjawab tentang modal yang ditanyakan santri, sebenarnya tinggak kemauan dan kemampuan ada. “Apabila kemauan kuat dan kemampuan ada, maka modal akan datang sendiri,” ujar Basith. Ia memberikan contoh, seorang mahasiswa muda namanya Jimni, dikenal dengan nama Jimni Hantu. “Hantu adalah singkatan dari Hormon Tanaman Nomor Satu, hasil usahanya membuat Jimni kaya raya, sudah membeayai umroh 39 orang, 15 orang dibelikan tanah,” tambah Basith.
Dalam kesempatan tersebut, Drs H Harun Al Rosyid menyampaikan terima kasih atas masukannya, semoga benar-benar santri Al Hikmah menjadi pengusaha semua. (Sarwo/Jjw).
Di depan ratusan santri PP Al Hikmah, Dr Abdul Basith memberikan motivasi kepada santri untuk berani menjadi pengusaha, tidak hanya menjadi pembeli. Mengapa bangsa ini yang jadi pengusaha hanya sedikit? Menurut Abdul Basith, ini sebetulnya salah kaprah orang tua memberikan dorongan anaknya.
”Ya anakku belajar yang rajin, biar cepat mendapatkan pekerjaan. Mestinya orang tua bercita-cita anaknya menjadi pengusaha, tidak asal menjadi pegawai negeri atau buruh di pabrik,” kata Abdul Basith.
Indonesia itu tanahnya subur, tapi mengapa masih mendatangkan beras dari luar negeri, buah-buahan juga mendatangkan dari luar negeri. “Mestinya negara kita sudah dapat membuat mobil sendiri, pesawat terbang sendiri, tetapi karena bangsa kita masih ada yang dicekokii bangsa lain,” ujarnya.
Menurutnya, ada yang mencegah keinginan putra-putri bangsa untuk maju untuk memproduksi mobil dan kapal terbang. ”Udah jangan buat mobil, pakai ini saja kamu dapat uang.” tambah Abdul Basith.
Abdul Basith juga mengajak santri untuk siap menjadi pengusaha, “Ya Allah, ini momentum yang baik tanggal 1 Muharram 1436 H, saya siap menjadi pengusaha, walaupun dari usaha kecil-kecilan. Bagaimana santriwan-santriwati siap jadi pengusaha?” tanya Abdul Basith. “Siap pak,” jawab santriwan-santriwati PP Al Hikmah Karangmojo.
Menjawab tentang modal yang ditanyakan santri, sebenarnya tinggak kemauan dan kemampuan ada. “Apabila kemauan kuat dan kemampuan ada, maka modal akan datang sendiri,” ujar Basith. Ia memberikan contoh, seorang mahasiswa muda namanya Jimni, dikenal dengan nama Jimni Hantu. “Hantu adalah singkatan dari Hormon Tanaman Nomor Satu, hasil usahanya membuat Jimni kaya raya, sudah membeayai umroh 39 orang, 15 orang dibelikan tanah,” tambah Basith.
Dalam kesempatan tersebut, Drs H Harun Al Rosyid menyampaikan terima kasih atas masukannya, semoga benar-benar santri Al Hikmah menjadi pengusaha semua. (Sarwo/Jjw).