Sabar dan Tidak Banyak Berhutang Kunci Sukses Toko Pramuka

oleh -
oleh
Toko Pramuka Wonosari. Foto : Atmaja
iklan dprd
Toko Pramuka Wonosari. Foto : Atmaja
Toko Pramuka Wonosari. Foto : Atmaja

WONOSARI, (KH) — Berdiri sejak Tahun 1986, kedai Pramuka yang saat ini dikenal dengan nama toko Pramuka, hingga saat ini tetap eksis dalam bisnisnya. Dengan dua komitment, sabar dan tidak membesarkan utang, usaha penjualan peralatan sekolah dan olahraga tersebut mampu berkembang seiring berjalannya waktu.

“Awalnya kita menjual perlengkapan pramuka dengan meminjam produk milik saudara yang berada di Yogyakarta, kemudian dijual kembali di Wonosari,” ujar Siti Paisah Buchori pemilik toko Pramuka, Selasa (28/07/2015).

Bersama dengan suami, Alm. Adji Buchori, ia dengan sabar meniti rezeki sedikit demi sedikit untuk mengembangkan usaha.

Dengan mengontrak sebuah rumah di jalan Sumarwi pada Tahun 1986 hingga Tahun 1998. Pada Tahun 2000 keluarga Adji Buchori membeli rumah yang dijadikan tempat usaha tersebut.

iklan golkar idul fitri 2024

“Pada Tahun 2.000 mulai dilengkapi dengan menjual perlengkapan seragam sekolah, perlengkapan olahraga, alat tulis, dan perlengkapan camping,” jelasnya.

Ditambahkan oleh Siti, saat krisis moneter terjadi, ia hadapi dengan penuh kesabaran, meski keuntungan turun derastis. Secara perlahan mampu bangkit dari masa-masa sulit.

“Saat itu keuntungan turun. Sedikit keuntungan yang didapat, dikumpulkan, hingga roda perekonomian dapat berangsur pulih kembali. Selain itu, tidak memperbesar utang, selain untuk keperluan pengembangan usaha,” ungkapnya.

Saat tahun ajaran baru berlangsung, keuntungan meningkat dratis. Perlengkapan sekolah menjadi produk yang paling laku terjual. “Paling laku terjual adalah perlengkapan sekolah dasar (SD). Bahkan seminggu sebelum masuk sekolah, perlengkapan sekolah sudah habis terjual,” imbuh Siti.

Keuntungan yang didapat saat memasuki tahun ajaran baru sangat mengesankan. Setiap memasuki tahun ajaran baru, rata-rata sebulan mendapatkan untung bersih sebesar Rp 100 juta ke atas. “Menjadi pembelajaran pada tahun ajaran baru tahun depan, agar memperbanyak produk, karena kebutuhan cukup tinggi,” pungkasnya. (Atmaja)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar