WONOSARI, (KH),– Angka jumlah pasien Covid 19 di Gunungkidul terus melonjak. Senin-Selasa, (28-29 Desember 2020 kemarin, jumlah pasien positif Covid19 bertambah 12 orang.
Berdasar data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, hingga saat ini secara keseluruhan jumlah pasien Covid19 di Gunungkidul telah mencapai 829 orang. Di mana 509 orang sudah dinyatakan sembuh.
Ada sebanyak 296 masih menjalani perawatan di rumah sakit ataupun menjalani isolasi mandiri. Selain dirawat di rumah sakit di Gunungkidul pasien juga ditangani di rumah sakit yang tersebar di Bantul, Sleman, Kota Yogyakarta serta Kabupaten Klaten di Jawa Tengah.
Kepada KH, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty menyatakan, pihak rumah sakit sempat terpaksa mengirim pasien ke luar Gunungkidul karena kondisi rumah sakit di Gunungkidul sudah hampir penuh.
“Kapasitas ruangan untuk merawat pasien Covid19 tinggal sedikit lagi terisi semua,” ujarnya Selasa (29/12/2020).
Dewi Irawaty mengatakan walau Rumah sakit di Gunungkidul sudah hampir penuh namun pihaknya yakin rumah sakit di Gunungkidul masih mampu menangani pasien Covid19.
“Secara kuantitas, jumlah pasien Covid19 di Gunungkidul sangat fluktuatif, kadang bertambah dan terkadang berkurang,” lanjutnya
“Kami masih mampu menangani Pasien Covid19, ada beberapa rumah sakit yang kini tengah berusaha menambah jumlah ruang perawatan untuk pasien Covid19. Sehingga akan menambah daya tampung khusus pasien Covid19,” tandas Dewi
Beberapa Rumah Sakit swasta juga sedang berusaha menambah ruangan khusus Pasien Covid19. “Rumah sakit milik pemerintah segera akan menambah kapasitas ruangan untuk merawat pasien Covid19, kami berharap akan semakin banyak rumah sakit swasta yang merawat pasien positif Covid19,” imbuh Dewi.
Terlepas dari hal tersebut, pihaknya selalu berharap dan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk taat kepada protokol kesehatan yang telah berlaku. Mengingat saat ini kasus warga Gunungkidul yang terpapar Covid19 terus mengalami peningkatan.
“Ada laporan yang masuk ke kami bahwa saat ini kesadaran warga untuk menaati protokol kesehatan malah semakin menurun,” tukasnya. [Edi Padmo]
