SAPTOSARI, (KH),– Ribuan umat Hindu dari berbagai daerah di Yogyakarta mengikuti upacara Melasti di kompleks Pura Segara Wukir, Pantai Ngobaran, Desa Kanigoro, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis, (1/3/2018).
“Upacara ini merupakan rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi Caka 1940 yang akan dirayakan 17 Maret mendatang,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Gunungkidul, Purwanto disela upacara.
Terang dia, puncak acara melasti yang digelar yakni prosesi labuhan atau larungan berbagai macam sesaji ke laut selatan. acara melasti diawali dengan kirab berbagai macam sesaji dan pura mini yang disebut pratima.
“Pratima yang dibawa merupakan perwakilan 15 pura di Gunungkidul,” imbuhnya.
Lebih jauh disampaikan, larungan atau labuhan sesaji dilaksanakan sebagai bentuk pensucian diri atau buana alit dan pensucian alam semesta atau buana agung.
Prosesi tersebut bermakna sebagai dibuangnya enam sifat buruk manusia diantaranya; kama atau nafsu biologis, rakus, kemarahan, mahda atau kemabukan kebingunan dan sikap iri hati.
Upacara melasti yang dilaksanakan sejak pagi hingga menjelang sore tersebut dihadiri seluruh pemuka agama. Sehingga dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi berharap, momentum melasti dapat dijadikan untuk mempererat kerukunan antar umat beragama.
“Diharapkan menjadi momentum untuk lebih mempererat hubungan yang harmonis antar pemeluk agama, sehingga kerukunan terjaga,” harap Immawan. (Wibowo)